Chapter : 38

102 1 0
                                    

Pagi hari cafi dkk dan anna dkk lanjut mencari keberadaan carra,satria pun ikut mencari keberadaan adiknya.

Saat mereka melewati persimpangan jalan dan pada saat itu juga mereka melihat carra yang sedang berjalan dengan wajah lesunya.

"CARRA".teriak ara dengan suara cemprengnya dan membuat semua tutup telinga.

Lantas mereka langsung menghampiri carra dan satria langsung memeluk adik kesayangannya.

"Dari mana aja carr,gua sama yang lain nyari lu kemana mana".tutur satria.

"Maaf bang".ucap carra dan pada saat itu mata carra dan cafi bertemu,namun secepat kilat carra langsung mengalihkan bola matanya.

"Kenapa bisa kabur si carr".sahut anna.

"Maaf ya buat kalian semua khawatir".jawab carra.

"Santai aja kali carr kita kan besplen".kata ara sambil terkekeh.

"Muka lu bulukan carr".umpat galang.

"Tapi cantikkan".ujar carra sambil terkekeh.

"Beuh bukan maen".

"Galang gua gorok lu".sewot ara.

"Becanda yang".

"Pala lu nungging".kesal ara pada pacarnya.

"Emang pala bisa nungging".kata galang.

"Au ah,rendi karungin tuh bocah buang kerawa rawa".

"Yakin nanti kamu jomblo lho beb".goda galang sambil mesem mesem.

"Yang ada gua bersyukur karna gua jomblo,trus cari sugar daddy".ucap ara.

"Punya doi ganteng gini kaya manurios malah mau nyari sugar daddy,badan be dulu tinggiiin".terkekeh galang.

"Gini gini juga pacar kamu".sewot ara.

"Tadi aja ga ngakuin pacar tai ledig".umpat galang.

"Au ah".kesel ara sambil menghentakkan kakinya.

Sedangkan yang lain sudah terkekeh geli melihat kelakuan sejoli itu.

Cafi menatap carra sedu bibir yang biasanya berwarna pink alami kini berubah menjadi pucat.

"Kamu gapapa carr".Tanya cafi dan carra hanya mengangguk lesu.

"Sekarang pulang ya".ujar satria.

"Iyaa".jawab carra.

"Mau sama gua apa sama cafi".

"Sama abang aja".

Sedangkan cafi menghela nafas pasrah setelah mendengar jawaban carra pada satria.

Setelah itu mereka langsung pulang kerumah masing masing,berbeda dengan cafi ia justru mengikuti carra dan satria.

Selang beberapa menit mereka sampai dihalaman rumah carra dan juga satria.Carra melihat mama dan papanya,setelah berpamitan carra langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Sedangkan cafi ia sedang berbincang dengan papa,mama carra serta satria.

"Maaf om tante saya lalay lagi dalam menjaga putri om dan tante,sekali maaf".ujar cafi sambil menunjukan kepala.

"Ini bukan salah kamu caf,jadiin ini pelajaran".Kata papa carra.

"IYA jangan terus menerus menyalahkan diri kamu".sahut mama carra.

"Sorry sat".kata cafi pada satria.

"Sante sante mending lu susul carra tapi awas kalau macam macam".

"Cuma satu macam doang".ujar cafi sambil terkekeh dan melenggang pergi sedangkan papa dan mama carra hanya menggeleng kepala.

"GUA POTONG ANU LU CAF".teriak satria.

"Jangan ini masa depan gua sama carra".

"Ambigu asu".umpat satria.

Setelah cafi sampai dipintu kamar carra ia langsung masuk karna pintunya tidak terkunci.

Cafi melihat carra sedang berdiri dibaskom kamarnya sambil menatap indahnya malam.

"Carr".panggil cafi.

"Pergi".

"Aku mau jelasin semuanya carr,aku mohon".

"Jelasin apa lagi?semuanya udah jelas jangan pernah ganggu gua lagi,karna kita udah selesai".Kata carra.

Sedangkan cafi ia menatap carra sedu dan menghela nafas kasar.

"Beri aku kesempatan carr".

"Berapa kali lu minta kesempatan tapi diulangin hal yang sama,gua cape caf.Lu ga tau perasaan gua caf,kecewa?iya sangat sangat kecewa".ucap carra dan nilai menitihkan air matanya.Tiba tiba punggungnya terasa sangat nyeri dan sakit lantas carra keramas punggungnya.

"Carr kamu gapapa?".tanya cafi.

"Keluar caf!".

"Pliss carra jangan kaya gini".ujar cafi.

"KELUAR!!!".teriak carra.

Cafi yang mendengar teriakkan carra ia langsung berjalan keluar dan carra ia langsung terduduk lemas dilantai balkon sambil meremas punggungnya dan menangis.

Cafi sudah keluar dari halaman rumah carra namun ia masih melihat kearah kamar carra dari bawah nampaknya carra sedang menangis dan seperti sedang kesakitan.

"Maaf carr".

Setelah itu cafi menyalakan motornya dan meninggalkan halaman rumah carra.

Carra & CafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang