Prolog

1K 66 4
                                    

Keadaan gelap sebelum akhirnya cahaya remang-remang menghampirinya. Suara bising antara teriakan, isakan, dan tawa menyeramkan bercampur menjadi satu. Mencekam, semua terlihat begitu kabur-kabur dan tak jelas.

"Mudblood sialan." Setelah suara riang seorang wanita itu, suara tawa menyeramkan kembali terdengar.

Dia hanya diam, tak bergerak, atau pun memberontak.

"Maafkan aku granger." Suara bisikan itu pun terdengar membuat semua penglihatan berubah.

Ruangan yang tak asing, dia tergeletak di lantai dengan kaku, seorang wanita kini sedang berjongkok memandang remeh ke arahnya.

"Maafkan aku granger" suara itu kembali terdengar di sertai suara menyeramkan dari seorang wanita.

Dia kini menoleh ke arah sumber suara, menatap lurus kesana dengan air mata yang entah sejak kapan mengalir deras dari matanya. Dia hanya diam menatap, seperti tadi tak bergerak tak memberontak.

Hanya menatap lurus ke arah seorang pria yang kini terduduk penuh ketegangan, matanya bergetar menatap nya. Dahinya penuh kerutan, dia bergerak gusar seolah ingin bangkit namun tertahan oleh tangan sang ayah dan ibu di bahu nya. Buku-buku tangannya memutih, dia bisa lihat pria itu perlahan ikut meneteskan air matanya sebelum akhirnya berpaling membuang muka nya.

Suara tawa semakin terdengar jelas, menyeramkan, membuat suasana semakin mencekam. Wajah pria itu pun teralihkan dengan wajah seorang wanita yang menjijikan kini sedang menyeringai menatap nya.

Suara tawa kembali menggelegar beriringan dengan kalimat "maafkan aku granger" kini dia tak bisa hanya diam lagi, dia memberontak mencoba untuk melepaskan beban nya. Hingga tiba-tiba wajah pria itu kembali muncul menggantikan wanita yang menyeramkan itu. Menatap diam ke arah dirinya dengan penuh penyesalan.

"Maafkan aku granger." Itu lah kata pria itu bergema di dalam ruangan kosong yang gelap. Hanya ada pria itu yang berdiri menatap nya. Sebelum akhirnya pria itu pun ikut tertarik mundur ke arah kegelapan, membuat nya bergerak ingin mengejar namun yang ada dia malah masuk kedalam kegelapan yang tak berujung.

"Malfoy?!" Teriak nya menatap sekeliling nya.

"Malfoy!"

"Malfoy!"

Bertepatan dengan itu, dengan tiba-tiba gadis itu terbangun dalam tidur nya sambil bergumam memanggil nama yang tak asing. Matanya terbuka sempurna, peluh mengiasi wajah nya. Nafas nya tak teratur, ia penuh dengan kebingungan. Sebelum akhirnya angin malam memasuki kamarnya dari jendela menyadarkan nya. Ia kini mulai melirik sekitar nya, dimana ia sedang berada di kamar asramannya, dengan 2 orang temannya yang juga sedang tertidur di kasur samping kanan dan kirinya. Ia pun bernafas lega, merasa bersyukur karena tak membangunkan siapa pun.

Dengan lemah, ia menyibakan selimutnya. Ia bangkit dari kasur nya dan berjalan menuju jendela kamar nya yang terbuka untuk menatap cahaya bulan yang terang dan indah itu. Nafas nya seketika pun kembali teratur, senyuman hangat lantas menyusul indah menghiasi namanya. Perlahan ia memejamkan matanya, menikmati angin malam yang menerpa wajah nya.

Namun, lagi-lagi wajah itu muncul. Air matahya, mata bergetar nya, buku-buku tangannya yang memutih. Membuat kerutan kembali hadir di dahi gadis itu. Sambil membuka matanya ia kembali menghela nafas berat nya.

"Kenapa aku selalu memimpikan itu?" Gumam nya sambil melirik ke tangan kiri nya yang terhalangi oleh lengan baju nya.

Baru saja ia akan menarik lengan bajunya, tiba-tiba saja pandangannya malah menangkap objek lain. Di bawah sana, di taman yang selalu di jadikan objek pemandangan jendela kamarnya. Berdiri seorang pria dengan rambut pirangnya yang baru saja berbalik pergi, berjalan dengan anggun menjauh dan menghilang dari pandangan gadis berambut coklat bergelombang itu.

"Draco malfoy?" Gumam gadis itu menatap heran ke arah kepergian pria itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
CERITA sebelum nya SEPENUH NYA ADALAH MILIK J.k ROWLING, karakter dan alur sebelum nya adalah milik J.K rowling. Saya disini yanya menyalurkan imajinasi saya tentang kisah setelah perang. Terimaksih atas pengertian nya.

BESIDE YOU | drimione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang