Bab 14 | keterpurukan Draco

375 40 0
                                    

Pagi hari sudah tiba, hogwart kembali ramai dan sibuk. Keadaan darurat pun berhasil di lewatkan dengan aman, tak ada lagi penyerangan dan hal berbahaya lainnya yang menimpa hogwart. Begitu pula dengan para profesor, mereka kini sudah sadarkan diri dan memilih untuk berunding membahas tentang apa yang terjadi kepada mereka kemarin malam bersama Hagrid yang siap menjelaskan. Sedangkan para murid? Mereka tentu saja di tiadakan kelas pembelajaran, mereka di izin kan untuk menghabiskan waktu melakukan apapun asalkan masih di sekitar hogwart.

Para auror memilih untuk tetap berjaga, itu bentuk perintah dari pihak kementrian, mengingat Hogwart adalah tempat berkumpulnya para penerus dunia sihir, dalam keadaan genting seperti ini, yaitu keadaan dimana para pelahap maut sedang memulai aksi nya, maka tugas utama bagi kementrian sihir adalah menjaga hogwart . Melindungi para pemuda penerus dunia sihir itu.

Setidaknya, keberadaan auror membuat situasi aman. Para penghuni Hogwart pun dapat beraktivitas normal kembali. Begitu pula dengan Draco, dia masih di temani oleh hermione pun menjenguk kawannya, blaise, yang masih terbaring di ranjang ruang penyembuhan. sedikit perbincangan terjadi soal kejadian kemarin. tidak terlalu detail dan cenderung singkat, karena saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba saja Harry dan Ron datang mencari keberadaan Hermione.

hal itu tentu saja menarik perhatian Hermione, dia bahkan dengan segera memeluk kedua sahabatnya dan mencari tau kemana perginya keduanya itu. dan ya, berikutnya Harry dan Ron menjelaskan tentang perjalanan mereka, dan mengatakan dengan putus asa kalau mereka tidak mendapatkan tongkat eldernya. Hermione yang mendengar itu tentu saja tak diam, dan langsung memberitahukan kejadian apa yang dia lewatkan bersama Draco di hutan terlarang itu, dan memberitahukan juga soal tongkat elder yang sudah di miliki oleh para pelahap maut.

baik Ron maupun Harry tidak terkejut untuk hal itu, karena sedari awal mereka memang sudah menebaknya. Dan sebaliknya pun terjadi, bukan Harry dan Ron yang di buat terkejut, tapi Hermione dan Draco lah yang dibuat terkejut oleh mereka. karena, Harry dengan entengnya menunjukan batu kebangkitan yang sudah mereka dapatkan kehadapan Hermione.

"dari mana kau mendapatkannya?sudah berminggu-minggu aku mencarinya tapi tak kunjung menemukannya" tanya Draco antusias bercampur dengan kelegaan itu membuat Harry menoleh heran padanya

"di hutan terlarang tak jauh dari tempat aku berduel dengan voldermort, dan untuk apa kau mencarinya?" tanya Harry curiga itu membuat Hermione dengan segera menarik bahu Harry lembut agar menoleh padanya.

"ceritanya panjang, singkatnya dia juga punya pemikiran yang sama dengan mu." jelas Hermione dengan sabar itu dapat membuat Draco merasa lega, dia reflek menatap manik Hermione untuk mengucapkan terimakasih secara tidak langsung.

"bukan kah, waktu itu kau menolak mentah-mentah argumen ku?" sarkas Harry itu sedikit angkuh.

"jika ku jelaskan pun percuma, memang siapa kau? paling ku jelaskan pun tidak akan percaya." jawab Draco sama angkuhnya itu sambil mendelik menatap Harry yang masih sedikit curiga padanya. namun, tak lama Harry langsung mengedikan bahunya tanda tak peduli. toh yang jelas Hermione, sahabatnya sendiri pun sudah mempercayai pria angkuh di hadapannya ini.

"kami juga menemukan ini, sepertinya ini milikmu." ujar Ron sambil menjulurkan sebuah surat beramplop megah itu kepada hermione. membuat Hermione dengan segera mengambilnya.

"ku pikir salah orang, soalnya alamat amplop itu dari malfoy manor." ujar Ron lagi sambil mencuri pandang ke arah Draco yang sama antusiasnya seperti Hermione.

"tidak, ini benar untukku dan juga Draco." jawab Hermione menimpali perkataan Ron membuat Ron maupun Harry saling berpandangan.

sedangkan hermione kini masih menatap antusias amplop itu, seolah amplop itu adalah barang berharga miliknya. lega rasanya, mendapatkan benda itu kembali. dia bahkan mungkin saja akan melupakan benda itu jika saja Ron tidak memberikan padanya. Begitu cerobohnya dia sampai tak menyadari benda itu ia jatuhkan begitu saja di hutan terlarng, padahal benda itu sangat penting karena itu adalah sumber kebahagian Draco.

BESIDE YOU | drimione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang