Bab 8 | tentang hermione

457 50 7
                                    

Sebelumnya aku mau ingetin kalian guys. Di Bab 7 udh berubah total yaa, sudahh aku ganti juga alur nya. Jdi yg belum baca ulang bab 7 boleh cek lagi yaa. Terimakasiii🖤

—————————————-

Keadaan kamar yang begitu gelap itu, hanya di temani oleh cahaya lilin yang terletak di nakas samping ranjang milik pangeran slytherin. Di tengah malam seperti ini ia tak kunjung tertidur, dia bahkan hanya menatap lurus ke arah langit-langit kamar nya sambil merenung entah memikirkan apa.

Seperti biasanya, ini lah yang ia lakukan. Selalu merenung, entah tentang apa. Sebenarnya hal ini sudah menjadi kebiasaan Draco sejak tahun ke 6, saat dirinya di perintah untuk membunuh profesor kecintaan hogwart. Dia selalu merenung memikirkan jalan keluar untuk bisa menghindari perintah itu atau pun melaksanakan perintah itu, bahkan hampir di setiap malam dia selalu menangis merasakan panas yang membakar pada tanda kegelapan yang berada di tangannya. Dan itu adalah tahun paling mengerikan bagi Draco. karena hal itu pula, kini seorang Draco malfoy malah memiliki kebiasaan buruk untuk selalu merenung di tengah malam bahkan tak membiarkan dirinya tertidur.

"Hey mate, kau belum tidur?" Tanya suara parau seorang pria di ranjang berbeda itu, kepada Draco yang menoleh reflek ke arah sumber suara.

Itu adalah pertanyaan yang sama yang selalu di ulang oleh kawan sekamar nya. Blaise sangat tau kebiasaan nya, tapi dia masih saja mempertanyakan hal itu untuk sekedar berbasa-basi. Walaupun begitu jujur saja, Draco tau itu bentuk kepedulian blaise kepadanya, dan dia bersyukur untuk itu.

"kau tau jawaban blaise." Jawab Draco Sambil terkekeh itu, dan menarik lebih tinggi selimut myadengan satu tangannya.

"Apa bahu mu masih sakit?" Tanya blaise itu bertanya pada Draco dari ranjang nya.

"Tidak" jawab Draco seadanya, hanya di timpali oleh anggukan paham.

"Jadi kali ini, apa yang kau fikirkan?" Tanya blaise memulai perbincangan itu merasa penasaran dengan apa yang sedang di pikirkan kawan nya.

Lama-lama blaise semakin mengenal sifat asli malfoy ini. Menurut nya, sifat urakan Draco sebelumnya adalah efek kekanhan dan tekanan dari ayah nya, dan diri Draco yang sebenarnya perlahan mulai muncul setelah Draco menginjak usia remaja menuju dewasa. Mungkin, pemikiran draco ini menjadi lebih kritis dan matang di banding sebelum nya, di tambah dia juga sudah melawatkan banyak hal juga. Menurut blaise sifat harry dan Draco seharusnya tidak lah jauh berbeda. Yang membedakan nya itu harry bertumbuh besar dengan orang-orang yang tulus menyayangi nya, sedangkan Draco tidak. Miris memang, pantas saja Draco selalu iri terhadap harry selama ini.

"tidak tau. Pemikiran ku kacau." Jawab Draco Itu malah membuat blaise berdecih.

"Memang pemikiran mu selalu kacau, mate. Coba, aku ingin tau alasan mu tidak bisa tertidur malam ini. Apa kah masih sama seperti alasan sebelum nya?" Tanya blaise lagi itu lebih mengarahkan kepada fikiran utama Draco malam ini.

"Tidak tau..." jawab Draco mengambang. Mendengar itu blaise hanya bisa menghelakan nafas nya. Ya, seperti inilah Draco. Dia sulit untuk terbuka, dan lebih memendam perasaan nya dan masalah nya sendiri.

"Bagaimana keadaan mu sekarang, tentang ayah mu maksud ku." Tanya blaise mengalihkan pertanyaan awal nya. Untuk sesaaat keheningan terjadi. Draco diam sesaat kala diri nya mengingat tentang ayah nya.

BESIDE YOU | drimione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang