Chapter 1

20.7K 863 0
                                    

np : tulisan miring adalah flashback

= Venice, I'm in love =

"Pokoknya aku nggak mau di jodohin"

"Tapi ini wasiat sayang"

"Aku udah punya pacar pa"

"Ini perintah!! suka tidak suka kamu harus jalanin"

Aku berlari ke kamar meninggalkan kedua orang tuaku di ruang tamu. Aku benci dengan mereka,seenaknya saja menjodohkan ku dengan laki laki yang tak ku kenal. Seperti aku tak laku. hello Prilly Latuconsina nggak punya pacar, mana mungkin. Chandra Rawendra cowok populer di kampusku lah yang sekarang ini mengisi relung hatiku. Andai papa tau mungkin aku tak akan di jodohkan dengan laki laki yang tak kutahu wujudnya ini. Aku merebahkan tubuh di ranjang menatap langit langit kamar. Mama ku mengetuk pintu pelan,

"Prill besok calon tunangan mu dan keluarga nya akan kesini"

"Tapi ma ..aku nggak mau di jodohin. Aku udah punya pacar"

"Lihatlah dulu calon mu jangan menilainya sebelum kau bertemu"

Aku menarik selimut , mama menutup pintu kamarku. Dengan cepat aku mengambil ponsel ku di nakas mencari kontak kekasihku

"Sayang masa aku mau di jodohin sih"

"Apa ?? Kamu nggak bohong kan yang"

"beneran. Tolong aku dong, besok dia mau kesini"

"Kita kabur aja gimana?"

"kabur? kemana?"

"Ke venice"

"Tiketnya,visa,pasport?"

"Biar om ku yang mengurus"

"oke"

"Aku akan menjemputmu jam 4 pagi"

"makasih sayang"

Aku menutup telfon , dan segera mengemasi barang. Chandra memang bisa diandalkan, siapa yang tak kenal keluarga Rawendra dengan sekali tepuk semua kemauan akan terpenuhi. Konglomerat kelas satu. Dan aku gadis beruntung bisa memilikinya.

drttt.. drtt

getar ponselku membangunkanku dengan cepat. Ku geser kunci nya , sudah pukul 03. 30 pagi . Dengan sedikit berlari aku menuju kamar mandi dan memakai pakaian. Celana jeans dan atasan denim. Kubiarkan rambut tergerai ,nampak hitam dan rapi dengan aksen curly . Ku seret koperku melewati jendela kamar. Kulihat Chandra telah menungguku di dekat gerbang.

"Pagi sayang"

"Pagi"

"Biar ku bantu"

Chandra menaruh koper ku di bagasi dan segera melajukan mobil sportnya dengan cepat menuju bandara Soetta. Kami mengambil penerbangan pagi. Aku masuk ke ruang pemeriksaan dan menuju pesawat.

------------

"Ali nggak mau di jodohin ma"

"Ini wasiat papamu li"

"Aku udah punya Aurora ma"

"Putuskan dia"

"Apa maksud mama?? Aurora amanda kekasihku ma, kita udah 2 tahun pacaran. mama tega hancurin kebahagiaan aku"

"ini wasiat li.. mama harap kamu ngerti"

Aku berlari masuk ke kamar , mengemas barangku dan melompat lewat jendela. Tujuanku adalah rumah aurora.

"sayang.. malam malam kok kesini. koper buat apa?"

"Aku kabur dari rumah. aku mau di jodohin sama mama"

"what? ini nggak boleh terjadi"

"Aku juga nggak setuju kok"

"kita kabur aja. kita harus cepat keluar dari indonesia. Biar papa yang nyiapin semua"

Malam ini aku menginap di rumah aurora dan keesokkan hari nya kami berangkat bersama menuju bandara. Mengambil jam penerbangan pagi menuju Venice italia. melupakan masalah di indonesia.

Venice, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang