Chapter 12 - Strategi

9.9K 720 4
                                    

= Venice, I'm in Love =

Seorang pria tampan tampak sibuk dengan ponselnya. Tatapan mata nya serius dan selang beberapa menit dia tersenyum penuh kemenangan.

"Hallo" ucapnya dengan suara bariton.

"Hallo bos. semua sudah saya bereskan" ucap seseorang dari ujung telepon. Pria tampan itu menyandarkan tubuhnya di dinding.

"Kita sudah berhasil mendapatkan tender untuk project gadget terbaru yang di gagas perusahaan Amerika. mereka suka dengan konsep yang anda buat. Presdir Steve ingin bertemu dengan anda secepatnya." ucap seseorang diujung telepon itu.

"Bagaimana dengan para investor fred?" tanya pria itu dengan raut muka cemas.

"Tenang bos. mereka berpihak pada kita. seperti nya saingan kita sudah kalah telak. mereka akan gulung tikar dalam waktu dekat" ucap fred dengan tawa penuh kemenangan nya.

"mampus kau!!" desis pria tampan itu.

"lanjutkan tugas mu fred. jangan lupa awasi setiap gerak-gerik saingan ku" ucap pria tampan itu.

"Siap bos"

Pria itu mengakhiri teleponnya. dia menghempas tubuhnya di sofa panjang. mengusap wajahnya kasar.

"bersiaplah untuk sebuah kehancuran" desis nya.

Derap kaki terdengar mulai mendekat ke arah ruangan pria itu dan kemudian terdengar kembali ketukan pintu.

"Maaf pak. ada pak bastian. beliau ingin bertemu anda" ucap seorang wanita dengan pakaian kantor nya.

"suruh masuk" perintah pria tampan itu.

"Selamat siang bos" sapa seorang pria dewasa dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam pula.

"Bastian.. apa yang ingin kau sampaikan" ucap pria tampan itu masih dengan posisi tertidur di sofa.

"Laki-laki muda itu sebentar lagi akan mendekam di penjara." desis bastian dengan senyum mengembang. Pria tampan itu merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di sofa.

"Apa maksudmu?" tanya pria itu dengan rahang mengeras.

"Dia ternyata pengedar sabu dan dia juga pecandu berat. sangat mudah menjebloskan nya ke jeruji besi bos" ucap bastian dengan mantap.

"Bagaimana dengan bukti yang ku minta" ucap pria tampan itu.

"Semua sudah saya rekam dan saya back up di flashdisk ini" ucap bastian sambil menyodorkan flashdisk hitam.

"Kerja bagus bas. awasi terus dia. pastikan dia membusuk di penjara" ucap pria tampan itu.

Dering ponsel pria tampan itu berbunyi. Dia tersenyum kearah ponsel itu dan akhirnya berjalan masuk ke lift.

***

Dentuman musik terdengar di ruang keluarga, seorang perempuan tengah asyik melompat lompat mengikuti irama musik. Bersenandung kecil mengikuti suara penyanyi yang keluar dari sound music.

"sayang" ucap seorang pria yang berjalan mendekat ke arah sound music lalu mematikannya. Perempuan itu tercekat dan membalikkan badan.

"siapa sih yang ma--" ucap perempuan itu dengan mata membulat.

"Aku panggil dari tadi nggak nyaut-nyaut" ucap pria itu.

"maaf. nggak denger sweetheart" ucap perempuan itu dengan nyengir kuda.

"mobil kamu nggak kedengeran. naik taksi ya?" ucap nya sambil berjalan menyibak tirai untuk melihat halaman depan. Mata nya lagi-lagi membulat. Mobil hitam berkilau dengan logo kuda jingkrak sudah terparkir cantik di halamannya. Bayangkan berapa jumlah nol untuk membeli nya. Pantas saja suara mobil nya tak terdengar.

Venice, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang