Happily Ever After - A.I.A

12.9K 697 8
                                    

Austin In Action

3 tahun kemudian...

Prilly menatap beberapa menu sarapan di meja makan. Tangan nya begitu gesit memindahkan beberapa piring. Setelah dirasa cukup ia memutuskan untuk memanggil suami nya.

Ia berjalan menuju kolam renang sambil melepas apron yang sedari tadi membungkus tubuh nya.

Langit pagi Manhattan benar-benar indah. Ya semenjak kehamilan Prilly , Ali memutuskan untuk memboyong istri nya ke Manhattan sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan ujung sungai Hudson,New York Amerika Serikat.

"Daddy.. habihhuhga"

Prilly tersenyum ketika mendengar suara dengan bahasa anak kecil itu.

"Morning" sapa Prilly saat telah sampai di tepi kolam renang.

"Mommy"

"Morning baby A"

Ia meraih tubuh mungil Baby A yang basah karena dia sedang berenang dengan daddy nya. 2 tahun yang lalu Prilly melahirkan putra tampan yang di beri nama Austin Xavier Syarief. Anak ini benar benar mewarisi pesona orang tua nya. Austin memiliki mata onyx seperti Ali , siapa saja yang menatap nya pasti akan terpukau. Dan tentu nya pipi gembul dari Prilly yang membuat banyak orang gemas ingin mencubit nya. Rambut hitam tebal nya juga sangat halus.

"Cepat mandi sweetheart ,sarapan nya sudah siap"

Ali segera naik ke atas dan mengambil handuk. Tak lupa mengecup sayang istri dan jagoan kecil nya.

Prilly segera memandikan Austin dengan air hangat. Sekitar tiga puluh lima menit akhirnya mereka sudah berkumpul di meja makan.

"Mom.. habubhubo"

Austin berontak dari gendongan Prilly dan meraih sendok. Seperti nya dia sudah sangat lapar, dengan penuh sabar Prilly menghaluskan biskuit sebagai sarapan Austin.

"Hari ini aku ada rapat , apa kalian ingin ikut ke kantor?" tanya Ali

Prilly membersihkan bibir Baby A yang belepotan, kemudian ia menatap suami nya.

"Apa tidak menganggu mu?"

"Tentu saja tidak. Nanti kalian bisa menunggu di ruangan ku, disana juga ada ruang istirahat nya. Nanti akan ku suruh Alex menjaga mu di depan ruangan ku."

"Baik lah."

Baby A menggeliat dari gendongan Prilly.

"Daddy.. " ucap nya sambil berontak dari gendongan Prilly.

Ali meletakkan sendok nya dan meraih tubuh mungil Austin.

"Kau kan belum sarapan? biar aku aja yang gendong Baby A"

"Tidak apa-apa. Nanti saja saat di kantor aku akan sarapan"

Prilly berdecak dan mengambil piring suami nya. Menyuapkan makanan itu dengan pelan ke mulut suaminya.

"Aku merasa seperti Baby A" ucap Ali sambil tertawa

"Kalau tidak begini, kamu nggak akan sarapan. Nanti kalau pingsan gimana"

"Apa kata mu saja lah sayang."

Prilly mencebik bibir nya dan segera menyendokkan lagi makanan untuk Ali.

Dua puluh menit telah berlalu, Prilly tengah berpatut diri di depan cermin. Ia tampak cantik dengan kemeja putih dan Rok sepan hitam selutut nya. Ia mencepol rambut nya dan membiarkan beberapa helai menggantung. Prilly tampak dewasa dengan lipstick merah terang dan make up tipis nya. Ia mengambil stilleto hitam dan segera memakai nya.

Venice, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang