Part 23

647 90 12
                                    

[warning : part kali ini sama kayak sebelumnya lumayan panjang haha]

Aku membuka perlahan kedua mataku dan berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya matahari yang mulai memasuki kamar milikku ini. Akupun bergegas beranjak berdiri dari tempat tidur, lalu melangkah mendekati jendela yang ada. Diluar sana terlihat beberapa anggota Ilios's pack sedang melakukan aktifitas harian mereka, dan menatap itu semua membuat ku kembali pada kenyataan bahwa aku harus mulai membiasakan diri hidup ditempat ini.

Sehari sudah berlalu sejak aku memutuskan untuk menerima kenyataan bahwa aku adalah Ella Aster. Dan hari ini adalah hari dimana aku akan bertemu dengan petinggi di Ilios's pack. Jika aku tidak salah mengingat, Alpha Aiden mengatakan bahwa Ia akan membawaku menemui Steve dan Joziah – dimana Joziah sudah pernah kutemui sebelumnya di Georgia. Aku tahu bahwa aku hanya perlu menemui mereka dan mungkin melakukan sedikit perkenalan serta beberapa hal lainnya.

Tapi jujur saja aku tidak tahu apa yang sebenarnya kulakukan sampai detik ini.

Semua berlalu dengan begitu cepat, seakan aku bahkan tidak memiliki waktu untuk berhenti sejenak dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Aku memang sempat membahas perihal hal ini semalam dengan Alpha Aiden, tapi didalam benakku seakan masih ada hal yang mengganjal. Seperti ada hal yang membuatku terus menerus meragukan semua keputusan ini. Aku merasa bahwa aku tidak seharusnya menerima keputusan untuk kembali menjadi Ella Aster begitu saja.

Entah itu semua kupikirkan karena aku memang belum merasa siap, atau karena memang ada hal lain yang berusaha mengingatkanku. Dan ketika aku teringat akan mimpi aneh yang kudapatkan semalam, semuanya terasa semakin rumit.

Aku berusaha mengesampingkan semua pikiran itu dan melakukan apa yang memang bisa kulakukan saat ini. Bersiap-siap menemui petinggi Ilios's pack dan berusaha membaur sebisanya di sini adalah satu-satunya hal yang bisa kulakukan. Aku memang tidak yakin ini adalah jawaban yang tepat, tetapi aku berprinsip ketika kau tidak tahu apakah jalan yang kau pilih itu benar atau tidak, maka tetap melangkahlah sesuai dengan situasi yang ada – jika itu adalah jalan yang salah sekalipun kau hanya perlu berputar balik dan memulai semuanya dari awal.

Meski sebenarnya aku juga tahu bahwa semua itu terasa mudah karena masih dalam bentuk 'kata-kata' semata. Semua kata itu lebih sulit untuk diterapkan dari pada diucapkan. Sebab ketika kita berkata 'berputar balik' maka biasanya kita akan dihadapkan dengan kegagalan, luka, atau jalan buntu yang memaksa kita untuk mengulang semuanya. Dan percayalah semua hal itu tidak mudah untuk dilakukan ulang. Maka dari itulah banyak orang sering memutuskan untuk menyerah dari pada mengulang semuanya dari bawah.

Aku memandang sekilas bayangan ku yang terpampang di cermin, dan setelah memastikan semuanya cukup rapi maka aku melangkah keluar dari kamarku ini. Aku melihat kesekeliling dan tidak mendapati siapapun berada disini. Akhirnya aku memutuskan untuk menuruni tangga, berharap bisa bertemu dengan seseorang.

"Oh – hai." Aku menoleh dan mendapati seorang gadis berambut coklat kemerahan sebahu melambaikan tangannya sembari berjalan kearahku.

"Aku Rhea – mate dari Steve, Beta di pack ini. Dan kau pasti Dee bukan?" ucapnya dan dari nada bicaranya aku sudah bisa sedikit menyimpulkan bahwa siapapun gadis ini, Ia memiliki kepribadian yang menyenangkan.

Aku menanggukkan kepalaku kearahnya sebagai jawaban, dan Ia tersenyum sebelum akhirnya memberikanku isyarat untuk mengikutinya turun ke lantai dasar.

"Alpha Aiden dan lainnya sudah berada di ruang pertemuan sejak tadi pagi – itu salah satu rutinitas harian mereka. Jadi ketika pagi hari kau bingung harus mencari Alpha Aiden, kau bisa mencoba mencarinya di ruang pertemuan." Jelas Rhea, dan aku bersyukur Ia sudah menjelaskan semuanya tanpa aku harus menanyakan satu persatu.

PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang