/16/
hari-hari terakhir menjelang perpisahan yang pernah membuat kita saling mengasingkan telah tiba, aku berjalan dengan hati lapang
mencoba untuk tetap bertahan apapun caranya, meski itu akan membuatku mati konyol dan tidak berdaya
kepergian yang tidak pernah aku inginkan ialah saat menyakiskan tubuhmu dilarung kepasrahan paling menyakitkan dijagad semesta
hati ini tidak pernah bisa berbohong, sebanyak apapun bibir berucap baik-baik saja, aku tetap tidak akan bisa menyangkalnya
ribuan kali hujan paling kekal menerpa disetiap aliran darah-darah manusia yang berlalu lalang dengan topeng mainannya, aku tidak akan mampu bila selaksana kilat menyembur bibir pantai yang sudah ku raup pasir gersang dan ombak yang mengikis karang
aku tidak akan mampu menerima keputusan paling buruk yang pernah kita buat bersama, disaat kau sudah memiliki kekasih lain-
disaat matamu sudi berpaling, disaat pelukan paling hangat tak ingin lagi menetap.
[]
t.a
KAMU SEDANG MEMBACA
retak
Poetryretak; semua tentang lara adalah rasa yang salah letak hingga berujung retak. [Disarankan untuk menggunakan latar belakang berwarna hitam dan tipe huruf Source Sans Pro ukuran minimal] n.r