"Love or obsession?"
—————————
Taehyung meninggalkan Jisoo yang
terikat oleh kawat besi, juga sumpalan kain dimulut gadis itu. Tak lama kemudian mengunci pintunya. Kaki Taehyung terasa tak bertulang. Lidahnya berasa kelu mengingat perbuatan yang ia lakukan barusan.Dia berjongkok didepan pintu itu sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, frustrasi. "Apa yang baru saja kulakukan?"
Terdengar erangan-erangan kecil dari dalam sana. "Sudah kubilang diamlah!" Jerit Taehyung pada pintu kamar itu.
Erangan itu perlahan meredam disusuli suara sesenggukan. Taehyung yang frustrasi beranjak menuju dapurnya, membuka lemari es dan mengambil satu botol wine miliknya.
Pria Kim meneguk wine merah anggur itu tanpa aturan. Sambil terus berjalan mondar-mandir di dapurnya. Dirinya sudah kehabisan akal.
•••
Beberapa jam pun sudah berlalu hingga malam tiba. Taehyung membuat makan malam, spageti, untuk perempuan yang berada dirumahnya itu.
Ceklek..
Suara pintu kamar itu terbuka, Taehyung menyalakan lampunya. Dapat dilihat dengan jelas Jisoo sedang tertidur dengan ikatan diseluruh tubuh mungilnya.
"T–tolong aku. Ini sakit sekali." Lirih gadis tersebut.
Terlihat bibir indah milik Jisoo pucat yang memperlihatkan pecah-pecah. Matanya menghitam akibat maskara yang dipakainya luntur dan surai panjang hitamnya kusut.
"Jisoo–ya bangunlah.." Ucap Taehyung pelan dengan pandangan sayu, kemudian menarik sumpalan kain dimulut Jisoo.
Kedua bola mata Jisoo bergerak, meskipun pandangannya masih tertutup. Jisoo membuka matanya sedikit demi sedikit, kemudian mengerjapkan nya beberapa kali guna menerima cahaya lampu ruangan itu. Sadar Taehyung didepannya ia membuka kedua maniknya itu lebar-lebar.
"Ta-tae?" Sontak tubuhnya bergerak untuk duduk, karna sedaritadi dirinya tertidur meringkuk dilantai kayu nan dingin. Namun apa daya, Jisoo tidak dapat memposisikan dirinya untuk duduk karna ke tiba-tibaan nya. Membuat kaki dan pergelangan tangannya perih akibat kawat tebal tersebut.
"Akhh." Rintih Jisoo.
Taehyung sekejap tersentak melihat Jisoo tersiksa.
"Tolong .. Jangan sakiti aku lagi Taehyung." Jisoo terisak, memohon.
"Aku tidak akan menyakitimu jika kau tak menyerangku Jisoo–ya."
Jisoo hanya menunduk, sungguh, rasa lelah memenuhi tubuh gadis itu. Hingga tak bisa menjawab kalimat lelaki dihadapannya.
Taehyung menaruh piring berisi spageti tersebut dan gelas berisi air diatas nakas. Stalker itu membuka seluruh pengikat kaki dan tangan dengan perlahan. Sesudah itu mengikat kaki Jisoo menggunakan tali dan memborgol tangannya kebelakang. Jisoo hanya diam tak berkutik.
"Aku akan menyuapimu, tapi, kau harus menutup matamu." Ucap Taehyung seraya mengeluarkan sehelai kain panjang dari saku jaketnya.
Jisoo hanya mengangguk lemas. Pandangannya hanya mengarah pada makanan diatas meja kecil tersebut. Seteleh mendapat persetujuan, Taehyung menutup kedua iris indah Jisoo dengan rapat juga tidak terlalu kuat.
"Buka mulutmu." Pintanya pada lawan bicara.
Satu suapan spageti lezat berhasil masuk dimulut Jisoo. Taehyung melihat jelas kearah jenjang leher putih gadis dihadapannya, menelan sesuap spageti. Jisoo sesekali mengecap-ngecap mulutnya. Merasakan bumbu halus di makanan tersebut. "Enak."
Taehyung hanya diam.
"Terimakasih." Kata Jisoo pelan seraya melumat spageti itu.
"Terimakasih? Untuk apa? Aku adalah orang jahat. Tidak pantas mendapatkan itu." Ungkap pria Kim.
Jisoo tertawa pelan kemudian melanjutkan kalimatnya. "Jika kau orang jahat. Kau tidak akan mau membuang waktumu hanya untuk memberikanku makan setiap pagi dan malam."
Lagi-lagi Taehyung diam kehabisan kata-kata.
"Aku ingin, melihatmu Taehyung."
"Biarkan aku melihat seluruh wajahmu." Sambung Jisoo.
"Kenapa kau seperti ini?"
"Kau selalu memikirkanku Taehyung. Walaupun kau menampar ku tadi, aku tau karna aku melawanmu. Suatu bentuk pertahanan dirimu." Jelas Jisoo.
Sedangkan Taehyung diam. Mulutnya seperti dirapatkan oleh gembok. Sambil terus menatap bibir indah wanita didepannya, karna, hanya itu yang dapat ia dilihat. "Jisoo–ya, kau salah. Aku tidak seperti itu. Kau seharusnya berhati-hati denganku." Ujar Taehyung mencoba meyakinkan Jisoo.
"Taehyung apa kau tau? Aku memang disayang oleh ibuku, tapi aku merasa tidak cukup. Ayahku meninggal dunia saat aku beranjak delapan belas tahun, aku membutuhkan postur seorang pria."
Jantung Taehyung berdebar-debar sekarang. Bahagia menyelimuti dirinya. Kedua bongkah pipi Taehyung bersemu merah. Namun, entah kenapa dirinya tak bisa memperlihatkan rasa sayang nan bahagianya itu.
Taehyung berusaha terlihat biasa-biasa saja. "Apa maksudmu Jisoo–ya."
"Pacarku Jungkook. Dia baik, namun dia tidak sepertimu." Jisoo sedikit melengkungkan mulutnya. "Kau penguntit ku tapi selalu baik padaku. Selalu menolongku, kau selalu peduli denganku. Kau adalah pria yang aku cari Taehyung, kau selalu memikirkanku. Kau sangat berbeda, mereka yang diluar sana hanya memandang parasku saja."
"Bagaimana bisa Jisoo memiliki pikiran seperti itu?"
"Aku tidak tau lagi harus bagaimana Taehyung. Bahkan aku sudah tidak berpikir untuk kabur atau menyelamatkan diri." Ucap Jisoo dengan nada lemah.
"Jisoo–ya kumohon, kau seharusnya tidak berpikir seperti itu."
"Tolong buka penutup ini Taehyung. Aku sangat ingin melihatmu ... Tolong."
—————————
–To be continue–
Terimakasih sudah meluangkan waktunya buat mampir💜
All pict an gif credit by Pinterest.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Alert | Vsoo
Romance[141020] - [240722] Lelaki bermarga Kim jatuh hati pada gadis mahasiswi kedokteran bernama Kim Jisoo. Berawal dari kecelakaan, membuat Taehyung penasaran. Tiada hari tanpa mengikuti kemanapun Jisoo pergi. Rate: Mature content Cover by: me Stalker Al...