"Aku mengandalkanmu Taehyung."
—————————
Terlihat Taehyung sedang mengemas beberapa bilah besi tipis nan tajam. Salah satu pisau itu ia raih dan berusaha mengasahnya. Saat ini, apa yang menjadi perhatian utamanya adalah membersihkan pisau-pisau dengan sedikit noda bercak darah bekas korbannya. Perlahan Taehyung menggosok pisau menggunakan sapu tangan putih bersihnya, sesekali ia bersenandung.
Masih dengan kegiatan bersih-bersihnya, dirinya hanyut oleh kata-kata yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Taehyung ragu, entah mengapa seperti ada yang janggal dengan targetnya kali ini. Bila ia gagal dalam membunuh, maka ia harus siap dengan hukuman yang akan menimpanya. Sadar Taehyung melamun, sigap ia memasukkan benda tajam itu ke tas hitam miliknya.
Angin malam nan tenteram beberapa kali menerpa wajah tampan pria Kim yang masih terbalut masker. Taehyung melangkah menyusuri tepi jalan di area kampus, tempat Namjoon bekerja. Ia melangkah dengan tenang menelusup masuk ke pintu kampus itu, tampak bersikap seperti orang biasa. Meski jauh di dalam hatinya Taehyung sadar bahwa ia bukanlah orang biasa. Langkahnya memelan ketika mendapati seseorang dari kejauhan, pria Kim mengamati Namjoon, nampak sedang menulis beberapa formulir. Taehyung tersenyum sinis.
"Target lemahku sedang bekerja lembur ternyata."
Setelah memastikan tidak ada seorangpun disana, pria itu segera melaksanakan aksinya. Namjoon yang sedang tenggelam oleh pekerjaannya tak sadar dengan kehadiran Taehyung yang tampak sedang mendekati saklar listrik. Sekian detik kemudian lampu penerangan diruangan tersebut hilang. Namjoon terkejut saat sekitarnya menjadi gelap gulita, penglihatannya seakan buta, tak dapat melihat apapun. Hanya binar cahaya bulan dari luar jendela. Sesekali sang empu merentangkan tangannya mencari ponsel guna menghidupkan senter. Namun, ia tak dapat menemukannya.
"Ya! Ini tidak lucu!" Teriaknya.
"Menurutmu hal apa yang lebih lucu?" Sahut pria Kim datar.
Mendengar sahutan Taehyung, sekujur bulu badan Namjoon berdiri tegap, segera memposisikan dirinya berjaga. Ia mendengar dentuman sepatu kulit tengah berjalan. Perlahan suara langkah kaki itu semakin mendekat. Dosen tersebut mulai merasai sentuhan benda runcing logam dingin menyentuh jenjang lehernya. "Ada kalimat terakhir?" Tanya Taehyung dengan seringai andalan.
Manik Namjoon membola, jantungnya bergerak seperti ingin keluar, wajahnya memucat menyadari benda pipih tajam tengah berada di lehernya. "S,siapa kau??" Namjoon mengumpulkan seluruh keberaniannya mengajukan pertanyaan. Pembunuh berdarah dingin itu hanya terkekeh keras. "Apa yang kau miliki sekarang, akan segera berakhir dosen bodoh Namjoon." Katanya.
Taehyung dengan perlahan menggores pisau tajam itu ke jenjang leher Namjoon, menciptakan luka yang dalam. Cairan kental berwarna merah segar mulai mengalir merembes masuk ke kerah baju dosen itu. Namjoon memekik kencang merasakan sakit yang luar biasa, "To-tolong. Jangan bunuh aku." Pinta Namjoon setelahnya mengerang menahan perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Alert | Vsoo
Romance[141020] - [240722] Lelaki bermarga Kim jatuh hati pada gadis mahasiswi kedokteran bernama Kim Jisoo. Berawal dari kecelakaan, membuat Taehyung penasaran. Tiada hari tanpa mengikuti kemanapun Jisoo pergi. Rate: Mature content Cover by: me Stalker Al...