He's In The Rain
.
Sungjin menghela nafas kesal untuk yang kesekian kalinya. Hujan yang sedari tadi mengguyur sama sekali tidak ada tanda-tanda akan reda, malah cenderung semakin deras. Membuat kaca cafe tempatnya berdiam diri menjadi buram karena embun.
Pemuda asal Busan itu memang sedang suntuk di rumah tapi bukan berarti dia lebih memilih berdiam diri di cafe selama berjam-jam. Ingin sekali dia mengumpat namun rasanya percuma saja. Toh, hujan tidak akan berhenti hanya karena mendengar umpatannya.
Di mejanya sudah ada tiga buah gelas, dengan dua gelas yang sudah kosong. Bisa ditebak bukan berapa lama Sungjin disini. Menyendiri meratapi tetesan air langit yang sedang ingin bermain di bumi.
"Kapan hujan akan reda," Sungjin kembali menghela nafas.
"Ehem."
Deheman seseorang membuat Sungjin terlonjak. Matanya yang cantik seperti galaksi menatap lekat pemuda jangkung tampan yang tiba-tiba saja duduk di depannya. Sungjin sama sekali tidak mengenal orang ini.
Senyuman diberikan oleh pemuda berparas tampan dan bertubuh tinggi ini. Sungjin suka senyumnya. Manis sekali.
"Um, sorry, kulihat kau sepertinya bosan dan butuh teman ngobrol jadi aku menghampirimu," mulainya halus sembari mengusap tengkuknya canggung.
Sungjin tersenyum, tidak ada alasan baginya mengabaikan keramahtamahan pemuda tampan ini, "Tidak apa-apa. Aku memang butuh teman mengobrol. Menunggu hujan reda seperti ini membuatku bosan setengah mati," gerutunya.
"Ah perkenalkan. Aku Jae, pemilik cafe ini," Jae mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.
"Wow ternyata aku didatangi pemilik cafenya langsung. Aku Sungjin," tak lupa Sungjin membalas jabatan tangan Jae.
Keduanya saling berpandangan dan tersenyum hangat. Membuat suasana sedikit cair dengan aura keramahan dari masing-masing.
"Sungjin-sshi, aku tertarik padamu. Boleh aku mengenalmu lebih dekat?"
Sungjin melebarkan matanya. Terlalu terkejut karena ada yang terang-terangan mengatakan tertarik padanya bahkan saat mereka baru saja saling mengenal.
"Tidak perlu terburu-buru. Jalani saja layaknya seorang teman. Bagaimana?" Jae masih melakukan penawaran.
Jae tertarik pada Sungjin. Dan seorang Park Jaehyung tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat sosok yang menarik perhatiannya. Perihal mereka berakhir sepasang kekasih itu urusan nanti.
Sungjin terkesan dengan Jae. Mereka baru saling kenal dan Jae sudah selugas itu padanya. Tapi Sungjin tidak merasakan aura bahaya atau aura main-main dari pemuda tampan ini.
"Tentu saja boleh." Sungjin menjawab disertai senyuman manis yang membuat Jae semakin tersenyum lebar.
Well, menunggu hujan reda di cafe bersama pemuda setampan Jae tidak sepenuhnya buruk.
.
END
.
.
Eum, hai?
Apa kabar?
Selamat memasuki bulan Oktober heheSesuai yang pernah aku omongin, aku mau mengusahakan biar produktif lagi. Doakan yaw wkwkwk
Sebagai permulaan di awal bulan yang diwarnai hujan (di tempatku), semoga ini menghibur yaa
And then, mau nanya dong. Mana yang mau diduluin
1. Two Dimention (Sungbri)
2. Best Part (Parkbros)
3. Special Sungjin Birthday (ini ya ampun sampe Sungjin mau ulang tahun lagi belum selesai aku ketik)
Jaga kesehatan ya guys,
Jangan lupa minum vitamin dan selalu pake masker. Oh iya, patuhi protokol kesehatan juga yaaSee you
YOU ARE READING
Sungjin's
FanficOneshoot collections all x Sungjin Warning! Sub!Sungjin Bot!Sungjin Uke!Sungjin