Perlahan Menjaga Jarak

276 31 11
                                    


Suzy ah, tenang!
Suzy ah, inhale exhale..
huft

itulah kalimat pertama yang Aku ucapkan, setelah terbangun dan sadar berada di kamar Seunggi Oppa.

terlebih Aku mengenakan pakaian yang bisa aku tebak pemiliknnya, Seunggi Oppa!.
Aku mencoba mengigat-mengigat kejadian semalam.

hasilnya? hanya membuat kepalaku semakin sakit.

Ottoke Suzy ah? apa yang telah kamu lakukan semalam? Apa aku maracau? muntah? kenapa Aku bisa menggunakan Baju dan celana Seunggi Oppa?

Tenang

Tenang

ucapku kembali menenangkan diriku.

Aku melihat sekeliling, lalu melirik bantal dan seprei disampingku, tampak kusut.
Artinya Seunggi Oppa tidur disampingku semalam!?

tanyaku dengan prediksiku sendiri.

Aku mencoba bangun dari tempat tidur, berdiri lalu membulak-balikan bed cover putih kasur king size itu.
Aku tidak menemukan noda, Aku menarik nafas panjang dan membuangnya lega.
Syukurlah.

Aku mengacak-acak rambutku kasar.

belum menemukan jawaban, bagaimana bisa Aku menganti pakaian ku sendiri dalam keadaan mabuk?

Suzy ah tenang!
kamu tidak melakukan apapun.
dan Seunggi Oppa tidak melakukan apapun.

ahhhhh

Aku tidak bisa berpikir dengan jernih, kepalaku makin sakit.

Aku memutuskan keluar kamar, dengan berjalan perlahan, Aku seperti seseorang yang membuat kesalahan sekarang.

Klek

Aku membuka pintu kamar, dan mendapati seorang gadis yang tengah sibuk melipat selimut yang berada di atas Sofa.
bisa Aku pastikan itu bukan asisten rumah tangga dari penampilannya. Usianya sepertinya tidak beda jauh dariku.

Apa dia pacar Seunggi Oppa? Sungguh ada sedikit kekecewaan saat mengucapkan itu.

bagaimana Jika dia memergokiku berada disini?

Suzy ah, kamu tidak berbuat apapun, tapi siapa yang tidak cemburu jika melihat seorang gadis kini bermalam di rumah kekasihnya bahkan menggunakan pakain kekasihnya.

Tapi bukanya Seunggi Oppa tidak punya kekasih? timbangku, masih berdiri mematung melihat punggung gadis itu dari kejauhan.

Unnie? teriak gadis itu tibatiba yang kini memandangiku dari kejauhan lalu menghampiriku.

Aku sedikit kaget dengan teriakanya yang begitu ceria.
Aku berusaha bersikap normal dan mencoba tersenyum.

Gadis itu menghampiriku dengan senyum cerah diwajahnya, dia tidak mungkin akan melabrakku dengan senyumnya bukan?

Unnie kemari, Ajaknya, sambil menarik tanganku.

Aku hanya pasrah, dia membawaku ke meja makan.

Mari sarapan ucapnya ceria,

Aku tersenyum sejenek, lalu menatapnya setengah bingung, lalu mencoba melihat ke sekitar.

ia memukul pelan dahinya, lalu tersenyum kearahku.
kenalkan Lee Min Gi imida, ucapnya sambil membungkuk dengan senyum yang masih mengembang.

Lee Min Gi-ssi? ucapku,
Aku mencoba mengigat-ngigat dimana Aku pernah mendengar nama itu? dan lagi wajah gadis yang memanggilku Unnie ini, tampak tidak asing. ia mirip sekali dengan..

Teman Tapi Demen ( Lee Seung Gi x Bae Suzy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang