Beres-beres

256 26 2
                                    

Aku membuka mataku perlahan. menggulam senyum menatap gadis yang kini tengah tertidur pulas memelukku.

Aku menyisir beberapa helai rambut yang menghalangi wajah cantiknya dengan tanganku, wajahnya yang begitu polos saat tertidur membuatku begitu betah memandanginya.

Entah sudah berapa lama Aku terus menatapnya, entahlah.

Entah sejak kapan ia memelukku? Sejak beberapa menit setelah ia tertidur pulas. Sepertinya alam bawah sadarnya bahkan mengiginkan ku.
bagaimana Aku bisa bertahan hingga menikah jika keadaanya seperti ini? keluhku masih terus menatapnya.

Perlahan Suzy membuka matanya,
Good morning sayang, ucapkku, tersenyum.
Good, ucapnya tertahan.
matanya membulat, melihat tangannya berada dibahuku dan kakinya yang ia letakkan diatas kakiku.

ia mencoba mengangkat tangannya dari bahuku, dan kakinya dari atas kakiku.
Aku tersenyum kearahnya dan secepat kilat membalasnya dengan secepat mungkin mengangkat tanganku ke bahunya, lalu menarik tubuhnya semakin mendekat ke Arahku, kini Aku mendekap tubuhnya dalam pelukan hangatku.

biarkan seperti ini, sebentar saja. ucapku
ia hanya terdiam, lalu perlahan membalas erat pelukanku.
Aku mencium pucuk rambutnya, yang beraroma harum itu.

Suzy-ah, ucapku.
hem, ucapnya?
Suzy-ah? panggilku sekali lagi.
ia mendongkakan kepalanya menatap ke wajahku.

Suzy-ah, kalau kita menikah, kamu lebih suka tinggal di Apartement atau rumah?

hmm, Bagiku tidak ada bedanya, Asal bersama Oppa.

Suzy-ah?
hem, jawabnya kembali menengelamkan wajahnya di dada bidangku.

Aku kembali mencium pucuk rambutnya.

Suzy-ah?
Oppa, ada Apa? tanyanya kembali, mendongkakan kepalanya menatapku dengan tatapan bingung.

Suzy-ah!
ternyata bener, Wajahmu beneran bengkak!. ucapku sambil mencubit gemas pipinya.

yakkkk Oppa!!!

satu cubitan kecil berhasil mendarat di pinggangku.

Aku melongarkan pelukanku dan lari menghindarinya, yang tengah memegang bantal yang siap ia lemparkan padaku.

Oppa yah!!

Aku tidak menghiraukan teriakanya, dan kabur keluar kamar.

Plak.

Suzy menutup kasar pintu kamar, dan berhenti mengejarku.

Aku masih terkekeh mengigat espresi shocknya yang begitu mengemaskan tadi.

Sejujurnya Aku terpaksa menjahilinya, Aku benar-benar sulit mengontrol diriku saat berada dalam pelukan Suzy. dari pada kami melanggar prinsip kami berdua, maka lebih baik Aku mendapatkan cubitan kecil darinya.

Suzy-ah, mianhe Oppa hanya bercanda. kamu bahkan lebih cantik dari semalam, teriakku.

ohw, jadi semalam Aku tidak cantik? balasnya dari balik pintu.

ha? ha? bukan begitu. Kamu selalu cantik setiap saat, begitu maksudku.

Sesaat Aku tidak mendengarkan balasaan darinya.
Suzy-ah?
Suzy?
Bae Sooji?

Apa kamu tidur kembali?

ia, Aku tidur kembali dengan muka bengkakku!, pekiknya setelahnya.

Aku menahan tawaku, mendengar ucapanya.
Istirahatlah. Oppa akan ke minimarket dekat Apartement.

jangan keluar kamar, atau membukakan pintu untuk orang yang tidak kamu kenal, hem?

handphone Oppa didalam, jika ada apa-apa, atau harus Oppa belikan apa?
kamu bisa menghubungi Jaehoo di kontak Oppa, Itu nomor satpam yang berjaga dibawah, Oppa Akan meminjam handphonenya saat ke minimarket.
pasword handphone Oppa, ulang tahunmu.

Teman Tapi Demen ( Lee Seung Gi x Bae Suzy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang