Melewati Batas

280 29 11
                                    

Tersenyum.

itulah hal yang Aku lakukan saat melihat gadis yang Aku cintai berlari ka arahku, dengan wajahnya yang kebingungan itu.

Aku bisa tebak, apa yang akan ia sampaikan.

kutatap wajahnya lekat-lekat saat dia tepat berhenti dan berdiri dihadapanku.

Ia menyodorkan kotak Hijau tosca itu kepadaku, seperti perkiraanku.

Itu hadiah ulang Tahun Untukmu, ucapku.

Dia masih saja menampakkan muka tidak terimanya.

Aku berusaha mengalihkan pikiranya, dengan sedikit kemampuanku. yah, Aku berhasil membuat ia tertawa meski berakhir mendapatkan cubitan kecil darinya.

ia menatapku, bagaimana mungkin, melihat netranya saja membuat jantungku seperti ingin loncat dari posisinya.

Aku sedikit salah tingkah dengan situasi ini, Detik ini! Aku sangat yakin, Suzy juga menyimpan perasaan yang sama terhadapku.

Apa ini saat yang tepat menyampaikan apa yang selama ini sulit Aku pendam?

Aku mengambil kotak tosca itu di tanganya. Kulingkarkan kedua tanganku dan kupasangkan Kalung yang Aku yakini sangat cocok untuknya.

Perfect! Aku memegang kalung berhiaskan kunci sebagai liontinya itu, yang kini melingkar di lehernya.

melihat ke Arahnya, mata kami bertemu sekali lagi, Aku menatapnya dalam sama halnya dengan Suzy. Netra Suzy seperti menarikku, Aku tidak dapat lagi menyembunyikan perasaanku.

Aku mempererat jarak diantara kami, Kini Aku bisa mendengar heru nafas Suzy.
kutatap bibirnya yang sangat manis itu. seperti mengerti tujuanku, tampa penolakan, ia memejamkan matanya perlahan, masih berdiri mematung diposisinya. Aku semakin mendekat, mendekatkan bibirku dan bibirnya.

Opp....

Suara tertahan itu, tiba-tiba terdengar begitu nyaring.

Aku seperti Anak bau kencur yang baru saja dipergoki!!!

Suzy jangan tanya dimana ia, secepat kilat ia berlari memegang minuman kemasan yang Aku simpan diatas meja yang tidak jauh dari tempat kami berdiri tadi.
setelah seperti tersambar kilat, saat mendengar suara Min Gi.
yang bisa Aku yakini berada di depan Pintu kamar Tamu yang tidak terlalu jauh dari dapur, Tempatku dan Suzy berdiri.

Aku tak kalah kaget dibuatnya. Bahkan tampa sadar, Aku kini, sedang memegang gelas kosong.

astaga kenapa Aku harus sekaget itu, Aku sudah dewasa, Suzy juga demikian. Min Gi pun pasti mengerti situasi yang harusnya terjadi tadi.

Astaga kenapa Min Gi harus selesai bersiap secepat itu!!!

Aku melirik Suzy, yang tengah menelan kasar, minuman soda kemasan, tampa melihat ke Arahku, Netranya ia hadapkan ke langit-langit Apartement.

Aku menyimpan gelas kosong itu diatas nakas, menggaruk kepalaku yang tidak gatal, sambil mengulam senyum diwajahku, Astaga kejadian tadi. Aku tersenyum memikirkanya.

Suzy berbalik ke Arahku, dan mengulam senyum yang juga tak kalah cangungnya dariku, Ia ikut mengaruk kepalanya yang bisa Aku jamin tidak gatal.

Aigoyaa kami seperti dua orang remaja yang sedang dimabuk Asmara tengah dipergoki berduan.

Aku bisa melihat wajahnya merona, Astaga kenapa ia sangat manis. bahkan dengan rambut yang masih setengah basah dan makeup yang sangat natural.

Oppa ya, Aku harus pulang. ucapanya memandangi jam dinding yang berada tidak jauh dari tempat kami berdiri.
Aku ada pemotretan sore ini. lanjutnya, menatapku kini, masih dengan sedikit canggung.

Teman Tapi Demen ( Lee Seung Gi x Bae Suzy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang