Prolog

43 2 1
                                    

Pip pip piip

"Sayur segar, sayur segar."

"Bu, uang kembaliannya ...."

"Tomatnya bu?"

Ramai, berisik, kotor, bau kurang sedap. Itulah pendapat setiap orang yang memasuki tempat ini.

Seorang gadis remaja celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang. Gadis berkepang dua itu menuju para pedagang kue dengan barang dagangan yang ada di tangannya. Dan akhirnya, ia menemukan orang yang dicari. Lantas gadis itu mendekati orang tersebut.

"Pagi, Bi Amina," sapa gadis itu kepada wanita paruh baya yang dia cari sedari tadi.

"Pagi juga." Amina menghentikan kegiatannya, menyambut gadis cantik di hadapannya ini yang telah dia anggap sebagai anaknya sendiri.

Setelah menyerahkan kue donat buatannya, gadis itu kembali membuka suara, "Maaf ya, Bi. Ka-ka-kali ini Melo gak bi-bi- bisa bantu berdagang. Soalnya Melo ha-harus siap-siap u-untuk pelaksanaan PLS besok," jelas gadis bernama Melo itu.

"Iya, tidak masalah. Bibi doakan, semoga lancar besok."

"Makasih, Bi. Melo pu-pu-pulang du-dulu ya," katanya kemudian berlalu dari sana, membelah kerumunan di pasar minggu ini.

Setelah melewati begitu banyak orang, akhirnya ia sampai di jalan raya. Melo memilih duduk di kursi besi panjang di tepi jalan, sambil menunggu angkutan umum. Hingga dua puluh menit berlalu ....

"Ish. Angkotnya ma-ma-mana, sih. Gu-gue kan buru-buru," gerutunya lalu bangkit dari kursi panjang itu. Lebih baik ia menunggu sambil berjalan. Dia bahkan berjalan sambil melihat jam di ponselnya. Huft, sudah jam 09:35.

"Ayolah. Gu-gu-gue--"

Bruk

Ya, Melo baru saja menabrak seseorang. Tidak, dia tidak jatuh. Tidak juga dengan orang yang dia tabrak.

"Sorry, gue gak sengaja."

Bukan. Itu bukan suara Melo. Melainkan suara orang yang Melo tabrak. Ia mendongak, menatap pemilik suara bariton di depannya ini.

"Hah?" Melo memasang ekspresi bingungnya. Memang ia sedang kebingungan.

"Maaf, gue gak sengaja," ulang lelaki itu, kemudian berlalu, meninggalkan Melo yang masih kebingungan.

"Perasaan gu-gue yang nabrak dia, deh."

~¤¤¤~

Hai! Selamat datang di cerita TJ

Kenapa Melo bicaranya seperti itu? Ya, di bagian deskripsi sudah di jelaskan bahwa Melo adalah seorang gadis gagap.

Piano Melo (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang