01

818 64 2
                                    

Kau tau tidak?

Kenapa bintang di langit yang begitu banyak, bahkan tidak terhitung jumlah nya itu, akan lebih mendominasi keberadaan bulan yang hanya satu di banding jutaan jumlah bintang yang berkerlap-kerlip di langit malam berkabut itu?

Begitu juga dengan ku. Aku akan terlihat sama di mata orang lain sebagai gadis biasa dengan rambut hitam panjang dan selalu memakai pakaian yang panjang dan serba kebesaran.

Itulah diriku. Jika di jelaskan pun, tidak ada istimewa nya sama sekali.

Tidak seperti para gadis kebanyakan.

Aku akui, aku bukan gadis istimewa dan memiliki banyak teman. Apalagi memiliki banyak teman lelaki, aku bukan gadis yang seperti itu.

Dari pada keluar rumah untuk bermain, aku lebih suka berada di dalam kamar dengan memutar lagu-lagu yang membuat hatiku menghangat setiap aku merasa kesepian.

Namun semua berubah, saat untuk pertama kalinya hati ku hancur se-hancur-hancurnya.

Tepatnya, saat orang tuaku memilih untuk berpisah dan saling membenci.

Disitu aku sebagai gadis berusia dua puluh tahun di uji. Mama yang selalu ada untukku, kini pergi jauh dan memilih keluarga barunya. Bukan hanya itu, Papa yang aku kira sebagai cinta pertama ku, nyatanya juga menjadi patah hati pertamaku.

Papa pergi meninggalkanku dan memiliki putri kesayangannya yang lain.

Kini tinggal aku yang tak tahu arah, untuk melanjutkan hidup.




27 November 2014.

Masih ku ingat saat itu, saat dimana aku harus pergi dari rumah dan meninggalkan negara tempatku dilahirkan. Untuk berkelana mencari pekerjaan di luar negeri yang nyatanya, keterbatasan dalam kemampuan bahasa ku membuatku bertekad untuk tetap menuju ke negara itu.

Korea Selatan. Negara yang katanya orang-orang adalah negara para manusia sempurna di lahir kan, dan negara di mana akan ada empat musim menjadi tujuan ku dalam menjalani hidup baruku.

Pesawat yang ku naiki saat ini, membawa ku ke negara empat musim itu dengan hati yang berdegup kencang.

Kali ini aku tidak sendiri, aku bersama teman ku namanya Yura. Kami pergi bersama.

Yura adalah sahabat masa kecilku, Yura juga keturunan Korea dari ayahnya. Tidak bisa ku pungkiri, Yura memiliki wajah yang imut dan cantik.

Yura tipikal gadis yang ceria dan selalu memelukku saat bertemu denganku. Aku tidak tahu kenapa, tapi kata Yura, jika dia bertemu denganku hatinya akan senang.

Entahlah, dia berkata seperti itu memang benar adanya, atau memang ingin membuatku senang saja.

Aku tidak tau.

Lamanya aku bekerja di negara empat musim itu,



16 November 2017.

Masih ku ingat, seorang laki-laki dengan sikap yang dingin di luar namun hangat di dalam.

Laki-laki yang aku temui saat malam hari itu, tengah berlari dari kejaran kerumunan para gadis. Dan tanpa sengaja, laki-laki itu menggandengku dan menghadap ke belakang sambil merangkul ku.

Aku tidak tau, kenapa laki-laki itu melakukan itu padaku.

Laki-laki yang mengucapkan terimakasih itu, mulai meninggalkan kartu nama dan kembali berlari meninggalkan ku setelah para gadis itu tidak terlihat.

Begitu menggemaskan.

Kartu nama berwarna merah muda dengan nama Oh Sehun dan dengan embelan SM entertainment itu, sama sekali tidak aku perduli kan. Karena aku yakin, pertemuan itu hanya kebetulan. Dan aku rasa, tidak ada hal yang membuatku harus menghubungi laki-laki itu.

Dear Mr. Oh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang