E N D

369 36 8
                                    

"Astaga Peachy!"

"Jaehyun kecil itu, tidak bisa diam"

Aku kesal, tentu saja. Saat gadis kecil itu mulai berlari menjauh dari jangkauan ayahnya.

Aku yang mulai bangkit dari dudukku, mulai melangkah keluar dari ruangan Jaehyun untuk menuju kebun.

Kakiku melangkah menghampiri Jaehyun yang tengah berbincang dengan salah satu pekerja di kebun anggurnya.

"Sayang?" Panggil Jaehyun, saat melihatku menghampirinya.

"Kalau begitu saya pamit, tuan" kata pria paruh baya itu, mulai melangkah pergi meninggalkanku dan Jaehyun.

"Ada apa?"

"Kenapa disini?"

"Kau kurang sehat" lanjutnya, dengan aku yang menolehkan kepalaku ke kanan dan ke kiri mencari gadis mungil itu.

"Tadi ku lihat putri mu itu berlari" kataku kesal, Jaehyun tersenyum.

"Biarkan saja, dia tidak akan hilang" katanya, aku memutar bola mataku kesal.

Laki-laki ini benar-benar.

"Aku takut dia terjatuh" kataku, Jaehyun mulai mengambil tanganku untuk di genggamnya.

"Kalau begitu, ayo"

"Ayo cari gadis kecil mungilku itu" lanjutnya, mulai menggandengkan tanganku.

Namun baru saja kami yang akan melangkahkan kaki kami yang ke tiga, seseorang bersuara yang membuat langkah kami terhenti.

"Tuan Jung" panggil seorang pekerja yang membuat kami menoleh.

"Pupuk organik baru saja datang" titahnya, Jaehyun mengangguk.

"Aku cari sendiri saja" kataku, Jaehyun kini menatapku.

"Nanti ku susul" katanya, aku mengangguk lalu mulai melangkah pergi menelusuri kebun anggur ini yang begitu luas.

"Dimana Peachy?"

Gumam ku, saat ku lihat tidak ada gadis kecil itu.

"Peachy tidak mungkin hilang, kan?" Gumam ku lagi, masih terus melangkahkan kakiku.

Hingga seseorang berada di hadapanku, yang membuatku membolakan mata.

"Ka.. kau?"

Gumam ku, saat melihatnya.

Kulihat dia tersenyum dan mulai berjalan mendekat kearah ku.

"Ayu?"

"Long time no see" katanya, aku masih bungkam.

"Lama sekali kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" Tanyanya, dengan senyum manisnya.

Aku bungkam, jantungku berdetak dengan kencang saat melihatnya.

Dia, Kim Jongin.

Teman satu grup Oh Sehun.

"Kau disini?" Tanyaku, Jongin mengangguk dan tersenyum.

"Ada syuting disini" jawabnya.

"Kau sendiri?" Jongin menggeleng,

"Bersama grup ku"

Deg.

Jantungku seakan ingin lepas dari tempatnya, saat mendengar jawaban dari Jongin.

Bukankah, tidak mungkin jika laki-laki itu juga akan datang?

"Bagaimana kabarmu?"

"Ku dengar kau putus dengan Sehun" lanjutnya, mataku semakin memanas dengan tangan yang menggenggam erat ujung dress selutut yang ku kenakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Mr. Oh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang