Part 15

8.7K 508 20
                                    


Pagi ini Aisyah sedang berkutat di dapur rumah Ayah Sultan, ayah kandungnya. Aisyah memasak bersama Bunda Aini, istri ayahnya serta Mbok Darti, asisten rumah tangga ayahnya. Mereka sedang menyiapkan lauk pauk untuk menyambut kedatangan Rayhan.

Bunda Aini kekeh mau menyediakan makanan untuk Rayhan. Padahal Aisyah sudah mengatakan kalau yang datang hari ini hanya Rayhan seorang sendiri. Rayhan akan datang jam 10.00 pagi, tentunya itu belum masuk waktunya makan siang. Menurut Aisyah cukup menyediakan makanan ringan saja untuk menyambut Rayhan, tetapi Bunda Aini tidak mau menerima usulan Aisyah. Menurut orang Minang, tidak sopan jika ada tamu tidak diajak makan bersama. Akhirnya Aisyah pasrah dengan keputusan Bunda Aini.

Kemarin menjelang maghrib Zahra baru mau pulang dari cafe Aisyah. Zahra yang biasa tidur siang sampai menahan kantuknya. Aisyah sudah membujuk Zahra dengan mengajak tidur siang bersamanya, akan tetapi anak itu tidak mau. Zahra terus bercerita kegiatannya selama tidak bertemu Aisyah. Kemarin Zahra makan siang bersama Aisyah serta bermain bersama Aisyah. Zahra selalu berada disisi Aisyah, kemana pun Aisyah bergerak selalu diikutinya.

Ketika Rayhan sudah datang menjemput Zahra pulang, anak itu berkata, “Nanti dulu Ayah, aku masih kangen ibu.” Sampai menjelang maghrib, anak itu baru mau dibawa pulang oleh Rayhan.
Aisyah senang sekali dengan sikap Zahra. Aisyah merasa Zahra seperti anak kandungnya sendiri, walaupun tidak lahir dari rahimnya. Aisyah sudah jatuh cinta terhadap anak itu sejak pertama kali bertemu.

Karena Zahra dan Rayhan baru pulang dari cafe Aisyah menjelang maghrib, oleh karena itu ba'da maghrib Aisyah baru datang ke rumah Ayah Sultan.
Sesampainya di rumah Ayah Sultan, Aisyah hanya menemui Bunda Aini. Ayah Sultan sedang berada di masjid yang ada disamping rumahnya. Sudah menjadi kebiasaan Ayah Sultan tidak pulang ke rumah setelah Sholat Maghrib. Ayah Sultan akan berada di masjid sampai selesai Sholat Isya berjamaah, setelah itu baru Ayah Sultan pulang ke rumah.
Begitu Ayah Sultan sampai di rumah, Aisyah langsung menemuinya. Ayah Sultan terkejut dengan kedatangan Aisyah, karena biasanya Aisyah akan datang di hari Minggu pagi, sepulangnya berolah raga. Tetapi kali ini Aisyah datang pada hari Sabtu malam.

Aisyah mengatakan bahwa ada seorang laki-laki berstatus duda dengan dua orang anak yang mau datang mengkhitbahnya. Bertambahlah keterkejutan Ayah  Sultan mendengar perkataan Aisyah. Anak gadisnya yang selama ini selalu menolak calon-calon yang diberikannya, sekarang mengatakan ada laki-laki yang mau menemuinya untuk mengkhitbah anak gadisnya itu, berstatus duda dengan dua orang anak pula.

Aisyah juga menceritakan kalau laki-laki itu bernama Rayhan, anak sulung Pak Rasyid, tetangga villa mereka dan berprofesi sebagai arsitek. Ayah Sultan memang akrab dengan Pak Rasyid, jika sedang berada di villa. Ayah Sultan minimal sebulan sekali datang ke villa bersama Bunda Aini. Jika sedang berada di Masjid Al Anshori, Ayah Sultan sering mengobrol dengan Pak Rasyid, akan tetapi Ayah Sultan belum pernah bertemu dengan anak Pak Rasyid yang bernama Rayhan. Ayah Sultan hanya pernah bertemu anak Pak Rasyid yang bernama Rafif.

Ayah Sultan tidak menyangka kepergian anak gadisnya ke villa seminggu yang lalu menjadikan anak gadisnya itu bertemu jodohnya. Ayah Sultan tau ketika Aisyah pergi sendiri ke villa, berarti anak gadisnya itu sedang ingin menenangkan diri. Walaupun anak gadisnya itu tidak menceritakan masalahnya.

Ayah Sultan bersyukur, akhirnya Aisyah mau menerima seorang laki-laki untuk menjadi pendamping hidupnya. Ayah Sultan memang sudah 2 tahun ini tidak lagi menjodoh-jodohkan Aisyah, semenjak beliau menikah lagi. Lebaran Idul Fitri tahun lalu Ayah Sultan mengatakan kepada Aisyah, kalau beliau selalu mendoakan jodoh yang terbaik untuk anak-anaknya. Ayah Sultan tidak mau lagi menjodoh-jodohkan anak-anaknya. Ayah Sultan meminta jika sudah ada seseorang yang cocok bagi anak-anaknya, pertemukan orang itu kepada beliau, In Syaa Allah beliau akan menyetujui pilihan anaknya itu. Dan Aisyah melakukan itu sekarang.
Ayah Sultan mau menerima kedatangan Rayhan. Ayah Sultan mengatakan, walau sesibuk apapun beliau, pasti akan membatalkan semuanya untuk hal ini. Bagi Ayah Sultan, menemui calon menantu pilihan anak gadisnya lebih penting dari acara apapun.

PENANTIAN (Sudah Terbit)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang