Part 12

7.9K 525 1
                                    

Subuh ini Aisyah kembali sholat berjamaah di masjid Al Anshori. Hari terakhir berada di villa untuk "liburan" kali ini. Hati Aisyah menjadi lebih tenang. Banyak hal yang Aisyah dapat di "liburan" singkatnya. Bertemu banyak orang baru. Berbagi cerita setiap hari dengan bi Milah. Sampai mendapakatkan khitbah mendadak dari Rayhan. Yang terakhir ini masih jadi PR untuk Aisyah menjawabnya.

Setelah selesai sholat syuruq Aisyah baru meninggalkan masjid Al Anshori. Bi Milah sudah kembali ke villa selesai mendengarkan kultum tadi. Aisyah ingin menikmati terakhir kali di masjid Al Anshori untuk "liburan" kali ini. Aisyah menunggu waktu syuruq dan setelah sholat syuruq baru kembali ke villa. Rencananya jam 10.00 nanti Aisyah akan berangkat pulang ke Jakarta.

Sesampainya di gerbang masjid, ada seseorang yang memanggil Aisyah.

"Teh Aisyah..."

Aisyah pun menoleh dan berkata, "eh kamu Rid..."

"Tumben teh Aisyah baru keluar masjid jam segini."

"Iya Rid.. mau menikmati hari terakhir "liburan" kali ini." Jawab Aisyah sambil terkekeh.

"Ah si teteh.. kayak bakalan lama aja ga datang kesini.."

"Biasanya gitu kan Rid... Semenjak keluarga beli villa ini aja baru 3 kali saya datang kesini. Padahal udah mau setahun belinya."

"Tapi kayaknya habis ini ga deh.. teh Aisyah bakalan sering datang kesini."

"Sok tau kamu Rid.."

"Aku bukan sok tau teh..  tapi emang tau.."

"Tau apa kamu Rid?"

"Tau kalau teh Aisyah sama A' Rayhan ada something.." jawab Farid sambil terkekeh.

"Benar-benar sok tau kamu Rid.." ucap Aisyah sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku bisa liat kok dari cara A' Rayhan liat teh Aisyah.. cuma kayaknya teh Aisyah masih ragu untuk menerima A' Rayhan.. jangan ragu teh.. in syaa Allah A'Rayhan laki-laki yang baik. Jadi duda 5 tahun itu ga mudah teh.. walaupun Zahra ada pengasuhnya, tapi kalau A' Rayhan lagi di rumah semua keperluan Zahra di handle sama dia. A' Rayhan jarang titip Zahra ke mertuanya atau ke ummi Khadijah, kecuali ada urusan diluar kota."

"Oh gitu Rid.."

"Iya teh.. teh Aisyah bisa pertimbangkan itu semua. A' Rayhan orangnya ga macam-macam. Kalem banget.. cenderung datar malah mukanya.. tapi kayaknya semenjak ketemu teh Aisyah, A' Rayhan jadi sering senyum dan agak banyak ngomong.. kayaknya A' Rayhan beneran jatuh cinta sama teh Aisyah."

"Bisa aja kamu Rid.."

"Beneran teh, malah aku liat A' Rayhan keliatan lebih happy daripada dulu sama teh Mira.."

"Lebay kamu Rid.. kamu promo sampai segininya dalam rangka apa? Biasanya kan kamu kayak saingan sama Kang Rayhan."

"Sengaja teh.. biar A' Rayhan cepat maju.. aku kan udah kalah diawal teh.. teh Aisyah udah nolak aku.. Terus aku liat respon teh Aisyah sama A' Rayhan kayaknya bagus. Bahkan teh Aisyah keliatan sayang banget sama Zahra."

"Yah namanya juga sama anak kecil Rid.. siapa juga yang ga bakalan sayang.."

"Iya.. tapi anak kecil itu peka lho teh, mana orang yang tulus sama yang ga.. bahkan dulu adiknya teh Mira ada yang mau sama A' Rayhan, tapi A' Rayhan ga mau, mungkin ga sreg atau apalah. Zahra juga ga respon ke tantenya itu. Bahkan kalau digendong malah nangis. Ga kayak sama teh Aisyah bisa sampai tidur digendong. Teh Aisyah bisa pertimbangkan kata-kata aku ini.. tapi keputusan tetap sama teh Aisyah.. mudah-mudahan nanti aku dapat kabar baik.. Aamiin.."

PENANTIAN (Sudah Terbit)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang