F I V E

70 57 16
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa pencet tombol vote dan tinggalkan komentar di bawah!

🐯🐯🐯

"Lo mau pesen apa?" Tanya Alvaro yang lebih dulu duduk di kursi makan.

"Apa aja."

"Ok, mbak, semua yang best seller disini saya pesan." Ucap Alvaro kepada pelayan.

"Eh, eh, segitu yang mau habisin siapa?"

"Lo lah."

"Gak, gue nasi goreng aja sama es teh panas."

"Es teh panas gimana?"

"Hehe, maksud gue, teh panas aja deh."

"Ok, mbak tambah nasi goreng sama teh panas. Untuk saya disamain aja."

"Siap, mas. Semua makanan best seller sama nasi goreng dan teh panas dua. Silahkan ditunggu."

"Alva, lo gila ya? Segitu siapa yang mau habisin?"

"Nanti kalo lo gak habis, dibungkus aja untuk orang dirumah lo." Ucap Alvaro enteng lalu memainkan ponselnya.

"Itu gak lo masukin ke list utang gue kan?"

"Gak." Ucapnya singkat.

Tidak ada lanjutan pembicaraan dari mereka. Sandra yang sedang sibuk memandang keluar jendela sambil mengetukkan jarinya di meja sedangkan Alvaro yang sibuk dengan ponselnya.

Tiba-tiba, pesanan pun datang. Sandra melongo melihat makanan yang di pesan. Ada pizza, steak, burger, nasi goreng, serta makanan cepat saji lainnya. Sandra pun tertarik kepada satu makanan yang sering ia lihat di drama Korea kegemarannya. Japchae!

"Habisin." Ucap Alvaro sambil menarik salah satu piring pesanannya.

"Gila lo, sebanyak ini? Nanti gemuk dong gue."

"Biarin. Lo gemuk juga tetep cantik."

Blush

Bisakah Alvaro tidak menggombal sekarang? Bahkan saat ini dia dengan santainya memakan pesanannya tanpa menghiraukan suara detak jantung Sandra yang menggila.

"Nanti kalo gak habis, lo bisa bungkus. Atau kalo lo mau tambah langsung bilang ke pelayanannya." Ucap Alvaro sambil mengunyah makanan.

Sandra yang mulutnya penuh dengan makanan pun hanya berdeham. Alvaro sangat baik menurutnya. Tetapi, jangan-jangan dia baik ada maunya. Setelah ia pikir-pikir juga, ini baru hari pertama dia dengan Alvaro bertemu, tetapi mengapa Alvaro menganggapnya seperti orang yang sudah akrab satu sama lain.

Suasana makan hanya mereka isi dengan dentingan sendok. Tiada pembicaraan.

"Emm, lo sama Kenzo dan Kevin emang udah temen lama?" Tanya Sandra.

"Dah." Alvaro pun hanya menjawabnya dengan singkat.

Sandra ingin bertanya kembali, tetapi ia merasa tidak enak. Takut terlalu mengusik privasi orang lain.

STROBERI || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang