Yoohyeon PoVAku tidak mungkin salah mendengar bagaimana Siyeon sunbae mengatakan bahwa yang terjadi selama ini adalah kesalahpahaman. Heol, siapa yang memulai ini lebih dahulu? Entah mengapa dibandingkan menikmati kue yang baru saja datang ke meja kami, aku ingin pergi dari sini.
Aku sudah hampir bangkit berdiri, ketika Siyeon sunbae menahan lengan ku dan menatapku penuh intimadasi. Tidak, aku benci sorot mata tajam itu. Membuatku mau tak mau menurut padanya.
Tolong jangan tanyakan Gahyeon tahu hal ini atau tidak. Dia sedang sibuk dengan kuenya.
'Aku benar-benar tidak menyukaimu'
Aku berbicara dengan kode padanya yang dia tanggapi dengan cuek. Ya Tuhan apa salahku hingga bertemu dengan gadis ini?!
"Ngomong-ngomong, apa yang unnie lakukan di sini?" Gahyeon bertanya di sela-sela dirinya menikmati kuenya.
"Aku? Aku bertemu dengan temanku. Dia adik pemilik kafe ini."
"Jeon Heejin?"
"Eh bagaimana kau....."
"Simplenya aku mengenalnya karena temanku. Mungkin dia tahu aku ataupun tidak."
"Ah" Siyeon sunbae mengangguk paham
"Aku permisi ke toilet" Aku langsung berdiri tak memedulikan bagaimana Gahyeon dan Siyeon sunbae menatapku kebingungan.
Huft, aku benci situasi ini
"Chogiyo" aku baru saja akan masuk ke toilet ketika tiba-tiba seseorang memanggilku. Aku yakin ini bukan sunbae, suaranya sangat berbeda dan terasa asing.
Aku menoleh ketika kulihat gadis seumuran Gahyeon mungkin tengah menatapku kesal. Atau sangat kesal? Terlihat bagaimana dia menatapku dan juga dia melipat tangannya di depan dada.
"Ne. Ada apa?" Aku bertanya dengan ragu. Siapa gadis kecil ini?
"Apa hubunganmu dengan Siyeon unnie?"
"Hah?" Sebentar, aku tidak salah dengar kan
"Aku bertanya padamu, apa hubunganmu dengan Siyeon unnie? Siyeon unnie tidak pernah punya teman selain aku. Dan kau, Siyeon unnie bahkan mengaku kau itu temannya"
Tunggu tunggu
Kenapa gadis ini sekarang marah-marah padaku. Aku bahkan tak tahu jika Siyeon sunbae tidak punya teman lain. Eh apakah dia tidak tahu bahwa Siyeon sunbae berteman baik dengan Sua sunbae?"Aniyo, sepertinya kau salah. Siyeon sunbae mempunyai teman juga selain kau. Kau tahu Kim Sua, teman sekelas Siyeon sunbae? Nah itu temannya"
"Kau bodoh. Sua unnie itu sepupu Siyeon unnie bukan temannya. Ternyata kau tak tahu apapun soal Siyeon unnie"
"Eh?" Aku justru kaget mendengar info ini. Sepupu? Jadi apakah mungkin Jiu unnie juga tahu soal ini? Apalagi baru-baru ini aku mendapat info jika Jiu adalah mantan kekasih Sua sunbae.
"Terserahlah yang pasti tolong jauhi Siyeon unnie. Aku menyukainya melebihi diriku sendiri."
Gadis itu kemudian pergi namun aku merasa janggal dan justru menanyakan satu hal yang menghentikan langkahnya.
"Kenapa kau bisa menyukai gadis dingin yang kejam seperti dia? Apa kau tidak tahu bagaimana dia?"
"Kkkkk kejam?" Gadis itu berbalik lagi lalu mendekatiku tanpa takut "kau tak tahu apapun soal Siyeon unnie. Aku justru bersyukur jika kau malah tidak mengetahuinya namun satu hal yang aku tahu di sini adalah Siyeon unnie menganggapmu spesial hingga dia bisa mengatakan kau adalah temannya."
"Kau salah. Aku sama sekali tidak berteman dengannya aku bahkan membencinya"
"Bagus kalau kau membencinya. Jadi tolong jauhi Siyeon unnie"
Aku menatap tak percaya pada gadis itu selepas dia pergi. Heol, bagaimana mungkin gadis itu begitu tergila-gila pada Siyeon. Tak tahu apa-apa? Memang lebih baik aku tak tahu dan menjauhi Siyeon sunbae tentu saja.
Aku menarik nafas berusaha menenangkan diri. Astaga kenapa hari ini begitu menjengkelkan untukku
"Masa bodoh. Aku harus langsung tidur setelah pulang dari sini"
Yoohyeon PoV end
*****
Sua baru saja keluar dari kamar untuk sekedar mengambil air minum di kulkas. Dia tampak terkejut ketika melihat sesosok pemuda memasuki dapur dengan santainya.
"Hello, nuna" sapa pemuda itu sambil tersenyum lebar memperlihatkan dimple manis di pipinya
"Hoyoung?" Sua meletakkan gelas yang dia pegang. Dia mendekati pemuda itu dan menatapnya tak percaya.
"Wae, nuna?" Pemuda itu menatap Sua kebingungan
Plak!
Siapa yang akan menyangka jika Sua memukul bahu pemuda bernama Hoyoung dengan kerasnya? Bahkan Hoyoung sampai meringis dibuatnya. Oh jadi ini ya acara penyambutan atas kedatangan dirinya, begitu pikir Hoyoung."Nuna, aigoo kenapa kau memukulku?!" Hoyoung berteriak protes
"Ah kau benar Hoyoung rupanya."
"LALU KALAU BUKAN AKU SIAPA, NUNA? AISH YANG BENAR SAJA INI SAKIT TAHU!"
"AKU KAN TIDAK MAU SALAH SANGKA JIKA ITU BUKAN DIRIMU"
"YANG BENAR SAJA! SEPUPUMU BERNAMA HOYOUNG HANYA ADA SATU DI SINI DAN KAU TIDAK MENGENALIKU?!"
"SUDAH KUBILANG AKU ....." Sua menarik nafas. Kenapa pertemuan mereka jadi ajang berteriak seperti ini.
"Ah sudahlah" Sua mengambil minumannya kembali "kau mau minum?"
"Sudah sepatutnya tamu jauh dijamu kan nuna" Hoyoung berkata dengan santainya.
"Aish anak ini" Meski sebal mau tak mau Sua tertawa kecil lalu mengambil minuman untuk dirinya dan Hoyoung.
Saat ini mereka sudah duduk sambil menikmati minuman dingin di depannya. Cuaca cukup panas akhir-akhir ini.
"Nuna, kau sehat kan? Apakah Kim ahjussi dan Myungsoo hyung masih menekanmu?"
"Kau pasti sudah tahu jawabannya kan? Mereka selalu melakukannya padaku"
"Nuna lebih baik ikut aku ke rumah"
"Ck yang benar saja" Sua kembali minum "rumahmu jauh dan aku masih menyukai Seoul"
"Jadi menurut nuna aku tidak menyukai Seoul begitu?"
"Hoyoung-ah, bukan begitu" Sua selalu kalah debat jika bersama anak ini. Meski begitu menyebalkan, Sua sangat dekat dengan Hoyoung. Sepupunya ini tinggal jauh di luar negeri sejak kecil namun mereka selalu saling bertukar kabar. Berdebat atau saling berteriak sama lain sudah pemandangan biasa bagi mereka. Mungkin jika orang lain melihatnya, Hoyoung benar-benar seperti adik kandung Sua dibanding Myungsoo yang notabene kakak kandungnya sendiri.
"Aku tak ingin nuna terus tertekan. Appaku khawatir padamu"
Sua tersenyum lalu menepuk pundak Hoyoung "i am fine. Aku akan bisa melewatinya"
Setelah itu mereka banyak mengobrol dan tertawa sama lain. Pemandangan yg begitu langka dilihat dari seorang Kim Sua selama di keluarga Kim.
*****
Fiuuuuhh akhirnya bisa update lagi
Ada yg menunggu? 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention
FanfictionSiyeon mungkin tak akan pernah menyangka jika dirinya akan terjebak hubungan rumit bersama Yoohyeon, gadis polos pecinta puisi hanya karena gadis itu berani melawannya. Sedangkan Yoohyeon masih dengan egonya bersikukuh bahwa dia tidak menyukai Siyeo...