Rara mengetuk pintu kamar Nathan, abangnya Rara. Tidak ada jawaban akhirnya rara mendobrak pintu tersebut. Ternyata nathan lagi mendengarkan musik diheadsetnya sambil rebahan.
"Bang." Panggil Rara. Tidak ada jawaban, dengan terpaksa Rara melepaskan headset abangnya dari telinganya.
"Apaan sih! Mau utang duit lagi?" Emosinya.
"Idih ge-er amat sih, gue kesini tuh cuma mau nanya sesuatu." Cibir Rara.
Nathan mengambil kembali headset miliknya ditangan Rara. "Nanya apa?"
"Jadi gini bang kenapa ya dikeluarga ini gue doang yang berbeda?"
Nathan mencoba mencerna ucapan rara tersebut. Apa maksudnya?
"Maksud lo apa?" Bingung Nathan.
"Jadi gini loh. Gue paling pendek dikeluarga ini, padahal ayah sama bunda tinggi abang juga tinggi." Jelas Rara.
"Terus hidung rara juga pesek padahal semua dikeluarga ini mancung-mancung." Lanjut Rara.
Nathan tersenyum lalu mengatakan, "gue mau ceritain yang selama ini lo belum ketahui." Bisik Nathan.
Rara mendekat ke-nathan. "Apa bang?"
Nathan membisikkan sesuatu ketelinga rara. "Jadi selama ini lo itu ANAK PUNGUT!"
Deg
Rara tidak bisa menahan air matanyam akhirnya ia menangis histeris. "Huaaa.. huwe... hiks..hikss." isak Rara.
"Eh-eh jangan nangis!"
"Kamu apain adek kamu Nathan!?" Ucap bunda tiba-tiba.
"Abang jahat bun. Masa aku dibilang anak pungut, hiks hiks." Kata Rara.
"Wah parah lo malah dikasih tau!" Emosi Nathan.
"Dasar abang gak ada akhlak!"
"Dasar adek laknat!"
"Udah! Jangan ribut-ribut gini kalian itu malu didengar tetangga. Gak kayak tetangga sebelah tuh anaknya gak pernah bertengkar malah akrab akrab aja terus malah dapat piala banyak tuh. Lah kalian? Dengerin ya kalian berdua tuh sama-sama anak pungut jadi gak usah rebutan gitu!" Ucap bunda lalu pergi.
Rara menoleh kearah nathan. "Jadi selama ini kita berdua ini anak pungut ya bang?"
"......."
***
Maaf kalo ceritanya jelek karena ini cerita pertama ku.
Jangan lupa follow ig ku ya: alfiyahhna
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Rara
HumorHanya kisah para remaja yang bikin kocak. Rara Indrawati, cewek yang cantik+imut (kata bunda nya). Ia mengalami cinta segitiga, ia bingung harus memilih Zain atau Darren? Pepatah mengatakan, kalau bisa dua kenapa harus satu? "Ta-tapi maaf ya Darre...