10 | ngungsi

181 44 12
                                    

Shaletta mengungsikan dirinya di rumah Reyga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaletta mengungsikan dirinya di rumah Reyga. Kenapa di rumah Reyga? Karena Reyga adalah sepupunya. Dan Shaletta hanya ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu daripada dia ikut emosi melihat mendengar pertengkaran kedua orang tuanya itu.

Shaletta kini berada di kamar Reyga. Dia tengah duduk di kasur milik Reyga, sedari tadi kerjaan Shaletta hanya menggulingkan badannya kesana-kemari di atas kasur. Reyga yang berada di meja belajarnya merasa terganggu dengan pergerakan Shaletta.

"Jangan di berantakin kasur gue!"

Shaletta berdecak. "Elah, nanti bisa di beresin lagi."

"Lo ngapain sih disini? Ganggu orang belajar aja!"

"Gue gabut, anjir!"

"Belajar sini bareng gue."

"Nggak. Terimakasih." Tentu saja Shaletta menolak. Shaletta tipe-tipe murid yang akan belajar jika hendak ulangan saja. Untungnya Shaletta termasuk kriteria jajaran murid pintar.

Meski nggak pintar-pintar banget tetapi setidaknya dia selalu masuk lima belas besar. Shaletta pernah bilang gini.

"Nggak papa nggak masuk sepuluh besar paralel. Yang penting gue nggak bodoh-bodoh banget."

Memang pada dasarnya agak sesat ajaran Shaletta tetapi ya begitu lah. Namanya juga Shaletta. Shaletta bilang yang penting ada teman, ya siapa lagi kalau bukan Haikal. Meski Haikal agak lebih tinggi dari dirinya tapi nggak papa, yang penting ada teman.

"Ya sudah, kalau nggak mau belajar bareng gue tidur kek, main hp kek. Jangan berantakin kasur gue!"

"Dih, pemarahan! Cepet tua baru tau lo!"

"Heh! Ngaca ya anda! Lo juga begitu anjrot!"

"BUNDAA, EGA KASARIN CACA!" Shaletta berteriak kesal. Dan mengadu pada ibu Reyga.

Dari luar kamar ibu Reyga menyahut. "EGA JANGAN GANGGU CACA-NYA DONG. CACA JUGA JANGAN SUKA JAILIN EGA!"

Reyga mendelik sebal pada Shaletta. "Pengaduan."

"Daripada lo, pemarahan!" Shaletta memeletkan lidahnya.

Reyga menggeram pelan, lalu dia melanjutkan acara belajarnya yang sempat tertunda karena ulah Shaletta.

"Ga."

Reyga berdeham. "Hm?"

"Lo ngerasa nggak akhir-akhir ini Ona keliatan kek beda gitu." Shaletta menengadah ke atas. Menatap langit-langit kamar Reyga.

BushedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang