tidak peduli

771 97 3
                                    

Ku tatap sekeliling ruangan kelas yang dipenuhi oleh keributan orang orang
Berisik ini. Lihatlah mereka, mereka begitu mengerikan.

Berkumpul membentuk kelompok hanya untuk bergosip dan saling menjatuhkan sesama.

Terutama yang dipojokan sana, aku bisa melihat dengan jelas Ririn, gadis berponi dan berkulit gelap itu tengah di kelilingi oleh tiga orang temanya.

Semua orang tahu Ririn sedang dibully, tapi tidak ada seorangpun yang menghentikan dan memperdulikannya. Termasuk diriku. Aku juga tidak bergerak sedikitpun untuk membantu Ririn. Bahkan, mungkin sekarang aku bersyukur karena bukan aku yang ada disana.

"Ma-maafkan aku, tapi aku ti-tidak sengaja mengabaikanmu.."

"A.h.a! Lo mau boong ya?! Lo emang sengaja kan, Lo mau nilai kita bertiga jelek kan, iya kan!? Ngaku Lo!" Kata Andin berteriak. Tangannya bahkan sudah berada di belakang kepala Ririn dan menjambak rambutnya keras.

"Tau nih, mentang mentang otak encer, jadi belagu." Tambah yang lainya.

"Heh, denger ya, kalo sampe besok Lo  pura pura gak denger lagi, gue sumpah, Lo gak akan pernah tenang ada sekolah ini! Ngerti?!" Ancam Andin dengan mata tajam.

"N-ngerti..akh!"

Ckckckck, oh come on!. Kenapa dia begitu penurut. Dasar bodoh!
Selalu dianiaya dan tetap menerima. Sabar dan terus berfikir semua akan baik baik saja. Apa dia pikir dunia akan bersikap manis padanya hanya karena kau jadi orang baik. Omong kosong!

Itu tidak akan pernah terjadi.



DEPRESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang