̄ ̄ ̄ ̄
☆☆☆☆
 ̄ ̄ ̄ ̄
L
ily tidak pernah membayangkan kalau dirinya bukanlah manusia biasa. Kedua orang tuanya ternyata berasal dari planet yang berbeda. Ibunya dari Bumi, dan ayahnya Venus, yang mana merupakan keturunan dewa matahari.
Siapa pun yang menikah dengan keturunan dari Matahari, keluarganya berdarah api. Sedangkan darah air akan dimiliki oleh pasangan yang menikah dengan keturunan dari Bulan.
Darah yang dimaksud bukanlah darah yang ada di dalam tubuh. Melainkan sistem kasta yang diberlakukan sejak beratus-ratus tahun yang lalu oleh bangsa Mikrolit. Bangsa yang dikuasai oleh dewa dan dewi matahari.
Selama tujuh belas tahun Lily menjalani kehidupan normal seperti manusia pada umumnya, kecuali sekolah. Luna, pernah berkata bahwa; ia bisa bersekolah jika sudah mengetahui kekuatan yang ada pada diri mereka sendiri. Jika di umur tujuh belas tahun belum juga tahu, maka waktu untuk bersekolah diundur sampai kekuatannya tampak. Juga sekolah untuk bangsa Mikrolit seperti Lily tidaklah di bumi. Melainkan di langit.
Sekarang, umur Lily sudah cukup. Kekuatan pun sudah diketahuinya. Luna telah mendaftarkan Lily di Mageìa High School, dan akan bersekolah mulai besok.
"Ini seragam kamu, tas, sepatu, kartu identitas, dan alat tulis. Belajarlah kamu dengan baik dan bersikaplah layaknya darah api."
Beruntung Luna menyinggung soal darah. Lily memiliki banyak pertanyaan tentang sistem kasta itu.
"Seberapa penting sistem darah untuk bangsa kita? Bukankah semua makhluk sama saja?"
Luna menggeser duduknya untuk lebih dekat dengan Lily. "Sangat penting! Karena darah api itu sangat istimewa. Kamu bisa mendapatkan dan melakukan apa saja dengan status darahmu itu."
"Bukannya nanti sistem kasta itu akan berakhir menjadi perundungan antar sesama? Itu salah, Ma. Mama tau sendiri, kan?"
Luna menghela napas. "Terus apa yang bisa mama lakukan? Memang begitu hukum dari dewa. Mana bisa melawannya. Yang ada kita akan dihukum."
Lily makin kelewat penasaran. Namun, Luna segera mencegah untuk bertanya lagi. Bagi Luna, beradu argumen soal sistem darah tidak akan ada habisnya dan tidak akan bisa berubah juga meskipun Lily tidak menyukainya.
"Sudah, jangan banyak bertanya! Kamu sebaiknya tidur. Karena mama akan bangunkan kamu pagi-pagi sekali." Luna bangkit dan segera berlalu dari pengelihatan Lily. Sedangkan figur yang ditinggalkan hanya bisa pasrah.
"Mama menyebalkan!"
☆☆☆☆
Dalam urusan masak memasak, wanita yang berprofesi sebagai sekretaris pribadi suaminya sendiri itu adalah jagonya. Soal cita rasa tidak perlu ada yang meragu. Sebab makanan yang dibuat dengan sepasang tangan ajaibnya selalu berhasil memanjakan lidah serta keluarga besar pencernaan dalam tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikrokosmos
FantasyAjaib adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan kisah Lily Sunrise. Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya bukan manusia biasa. Dia punya kekuatan super yang berasal dari sejarah rahasia keluarganya. Lily melihat dunia yang berbeda, kejam...