☆KISS☆

25 8 13
                                    

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

Berkat burung sialan itu, kini mereka bertiga jadi bulan-bulanan monster. Makhluk raksasa berbadan hijau itu terus berlari mengejar mereka.

Menimbulkan guncangan amat dahsyat. Bahkan, Lily berulang kali tejatuh. Pohon-pohon tumbang karena ulah monster tersebut.

"Gak bisa terus lari, susun rencana!" teriak Maluka.

Lily berpikir keras selagi berlari. Tak lama dia mendapatkan ide cemerlang. Dia pun segera menarik teman-temannya dan berbincang. Tidak punya banyak waktu, mereka bertiga harus bisa berhasil menjalankan rencana.

Lily membentuk rencana, mereka berpencar dengan Lily menjadi umpan monster, sedangkan yang lain memanjat pohon agar sejajar saat menimpuk kepalanya dan melempar garam tepat pada matanya. Menurut buku, garam adalah kelemahan para monster.

Maluka dan Noel mempercepat langkah, dan segera memanjat pohon besar di ujung. Sedangkan Lily terus mengecoh. Agar tidak menangkap Maluka dan Noel. Di sana mereka tengah bersiap-siap.

Namun, nasib buruk lagi-lagi menimpa Lily. Tak disangka monster tersebut menyemburkan api dari mulutnya. Lily yang mencoba melindung kepala akhirnya tangannya yang terbakar. Dia pun menjerit kesakitan.

Akan tetapi, dia tidak bisa mengeluh dan menyerah. Dia terus berlari ke arah pohon di mana Maluka dan Noel sudah bersiap. Mereka berdua berpegangan erat pada ranting agar tidak terjatuh. Sebab, guncangan akibat langkah monster sangat besar.

Saat monster tersebut tepat di bawah pohon. Maluka melemparkan batu besar di kepalanya. Dan saat monster kesakitan, dia menengadah ke atas dan Noel melancarkan aksinya. Dia menumpahkan satu kantung garam penuh ke matanya hingga ke tubuhnya.

Monster itu berteriak kencang karena merasakan sensasi terbakar. Tak lama, tubuhnya melebur jadi abu. Maluka dan Noel segera turun dan mencari Lily. Setelah bertemu, gadis itu kesakitan dengan kedua tangannya yang sudah melepuh karena terbakar sampai batas siku.

"LILY!!" teriak Maluka dengan perasaan sangat khawatir.

Noel mengeluarkan air mawar hitam dan segera membasuh tangan Lily yang terbakar. "ARGHHHHH!!"

Maluka pun rasanya ikut meringis. Bukan satu dan tidak hanya secuil, tetapi setengah dari tangan Lily terbakar.

"Ly, tenang."

Lily tidak bisa, yang dia rasakan hanyalah perih, nyeri, dan panas. Dia tak mampu menahan tangisnya.

"Lukanya gak bisa sembuh sekali diobati, dan airnya udah habis. Kita harus cari bunga itu lagi supaya lukanya cepat sembuh," jelas Noel.

Maluka hendak berbicara, tetapi segera dicegah Noel karena dia tahu apa yang ingin diucapkan Maluka. "Gak bisa."

"Luka dari monster itu gak bisa diobati pakai obat medis. Gak akan berpengaruh."

MikrokosmosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang