_____
Lily pulang dengan perasaan campur aduk. Kesal, marah jadi satu. Semua itu karena Noel yang tetap kukuh menolak bantuannya.
Luna yang sejak tadi menyadari anaknya itu murung di dalam kamar pun menghampirinya. Kebetulan sudah selesai berberes dan masak. Tinggal menunggu Ardo pulang dan mereka akan makan malam bersama.
"Anak mama kenapa sih?" tanya Luna yang sudah masuk dan menutup pintu.
Lily saat ini tengah telungkup di atas kasur dengan kepala ditutupi bantal. Dia hanya diam tidak menjawab pertanyaan Luna.
Karena geram, Luna mencubit pantat Lily sampai dia menjerit kuat. "MAMA SAKIT!"
"DITANYA ITU JAWAB. KUALAT NTAR SAMA ORANG TUA MAU? DIKUTUK JADI LELE."
"Batu, btw."
"Iya itu."
Lily pun membenarkan posisinya duduk di atas ranjang. Luna menyusul duduk di sebelahnya. Wajah Lily sangat kusut sama seperti hati dan pikirannya.
"Lily tuh mau bantu temen. Tapi dia nolak. Kesel banget tau gak, Ma?"
"Dia bisa lakuin sendiri kali."
Lily bedecak. "Kalau bisa, gak mungkin Lily nawarin bantuan!"
"Ya 'kan mama cuma nebak aja. Kamu jangan ngegas dong!"
"Itu mama juga ngegas!"
Tiba-tiba hening. Heran sekali dengan ibu-anak satu ini.
"Emang mau ngapain? Kok dia nolak?" tanya Luna.
"Katanya bahaya. Tapi 'kan kalau bahaya itu dihadang sama-sama bakalan baik-baik aja."
Luna mangut-mangut mengerti. "Kamu peduli dia dan dia juga peduli kamu. Dia gak mau kamu dalam bahaya."
"Tapi dia kasian, Ma. Pokoknya Lily mau bantu dia!"
"Cowok apa cewek?"
"Cowok."
"Kamu suka sama dia?"
Deg! Tiba-tiba saja pertanyaan itu membuat pikiran Lily melayang. "Ma-mana ada ...."
Luna terkekeh geli. "Jangan suka sama cowok lain. Mama masih ingat tau, kamu pernah bilang kalau kamu pernah janji sama orang waktu umur ... berapa ya? Lupa."
Alis Lily naik satu. "Janji? Sama?"
"Lupa juga. Kamu ingatnya siapa yang pernah temenan sama cowok waktu kecil?"
"Pangeran San?"
Luna menjentikkan jarinya. "Itu! Kamu janji kalian bakal sama-sama lagi."
Lily menggeleng. "Gak kok. Lily gak suka pangeran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikrokosmos
FantasyAjaib adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan kisah Lily Sunrise. Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya bukan manusia biasa. Dia punya kekuatan super yang berasal dari sejarah rahasia keluarganya. Lily melihat dunia yang berbeda, kejam...