23

1.8K 107 0
                                    

Sudah 4 hari Reta belum sadarkan diri dan masih dinyatakan koma.

Revano, Rendra dan Kevin selalu berada di rumah sakit pada malam hari untuk menjaga gadis yang mereka cintai.

Begitu pula sahabat mereka. Tak jarang Satya, Aldo dan Heni menginap di rumah sakit untuk menjaga sahabat tercinta mereka.

Ketiga sahabat Reta sangat shock mendapatkan kabar jika Reta kecelakaan, dan dalam keadaan koma.

Terutama Heni yang sempat pingsan karena mendengar sahabatnya sejak SMP terbaring koma di rumah sakit akibat kecelakaan.

Begitu pula Satya dan Aldo, mereka bersumpah akan memberi perhitungan untuk orang yang sudah menyebabkan sahabatnya seperti ini.

Jika siang hari ada Risa dan Aurel yang menjaga Reta.

Robert dan Radit juga sering menjenguk Reta, dan mereka berdua juga sibuk ke kantor dan mencari orang yang sudah mecelakakan putri dan calon menantu tercinta mereka.

Aurel dan Robert memutuskan untuk rujuk kembali, dan mereka sudah kembali menjadi sepasang suami istri.

Setelah itu Revano, Rendra dan Kevin yang menjaga Reta setelah pulang sekolah.

Teman – temannya pun tidak absen menjenguk sahabatnya itu.

Setelah kejadian itu Satya, Aldo, Heni, Revano dan Rendra menjadi pendiam.

Terutama Revano dan Rendra mereka menjadi sangat dingin, datar, dan sensitive.

Ada yang menyenggol Rendra atau pun Revano mereka akan langsung marah – marah. (Senggol bacok)

Dan Revano lebih sering menghabiskan waktu istirahatnya di rooftop, dia sangat tidak bersemangat ke sekolah atau melakukan apapun, karena penyemangatnya, bidadarinya, bintangnya, bulannya, hidupnya sedang berjuang dalam hidup dan mati.

Dan ketika bel pulang, sebelum gurunya menutup pembelajarannya Revano lebih dulu keluar dan langsung menuju ke rumah sakit, untuk memberikan semangat agar kekasihnya, tulang rusuknya, belahan jiwanya mau membuka matanya kembali.

Tok tok tok...

Cklek...

"Udah pulang nak?" tanya Risa kepada putra sematawayangnya.

Revano hanya mengangguk pelang, lalu ia langsung menghampiri tunangannya yang masih setia berada di alam mimpinya.

Ia mencium kening Reta dalam, dan mengusap wajah Reta sangat pelan, saking pelannya ia sendiri tidak tau apakah dia menyentuh pipi Reta, karea ia tidak ingin menyakiti Reta.

"Revano, mommy sama mama mau ke kantin dulu ya, kamu mau nitip makan apa?" tanya Aurel.

"Enggak mom."

"Kamu jangan gitu sayang, kamu sekarang kalau makan sedikit terus, lama – lama kamu sakit, Reta sedih kalau kamu kayak gini." Ujar Risa.

"Yaudah ma, apa aja." Jawab Revano tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah damai Reta.

"Yaudah, mama dan mommy Aurel ke kantin dulu." Ujar Risa.

Lalu Aurel dan Risa keluar memberikan ruang untuk Revano dan Reta.

Revano menggenggam tangan Reta yang tidak di infus.

"Kamu mau tidur sampai kapan sih, hm? Mimpi kamu indah banget ya, sampai – sampai kamu gak bangun – bangun."

"Oh aku tau, kamu pasti lagi mimpiin nikah sama aku, terus punya anak sama aku." Ujar Revano sambil terkekeh pelan.

Hatinya nyeri melihat Reta yang masih terus terpejam.

AURETA (Cerita akan direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang