12

2.1K 111 2
                                    

Hari ini sekolah pulang cepat dikarenakan adanya rapat guru.

Rendra keluar dari kelasnya yang berada di kelas XI IPA 2 sebelahan sama kelasnya Reta dkk.

Lalu ia menjemput Heni ke kelasnya.

"Eh di depan kelas udah ada Rendra aja." Ujar Satya.

"Haii." Sapa Heni yang berdiri di belakang Satya sambil tersenyum malu.

"Hai juga." Sapa Rendra balik sambil tersenyum manis.

"Hmm kalau Heni atau Reta aja lembut banget." Sindir Satya.

"Kamu mau langsung pulang?" tanya Heni.

"Reta sih tadi ngechat katanya masih rapat, terus Bang Kevin juga ada jam tambahan nanti. Hen aku anterin ya." Ajak Rendra.

"Kita tungguin mereka aja gimana Ren, mampir ke Mall dulu gitu." Ujar Heni.

"Oke deh." Ujar Rendra sambil tersenyum dan mengacak – acak rambut Heni dengan gemas.

"Ren jangan gitu ih, kan jadi berantakan enggak cantik lagi." Ujar Heni.

"Kamu digimanain juga tetep cantik kok." Ujar Rendra.

Blussshhh.

"Ciee blushing." Goda Rendra dengan senyum jahilnya.

"Ekhemm." Aldo berdeham.

"Please ya kalian hidup di dunia ini itu barengan, di dunia ini enggak hanya ada kalian doank, jangan berlagak dunia ini milik kalian berdua deh." Ujar Satya.

"Makanya cari pacar donk, jomblo mulu lo berdua." Ujar Rendra.

"Gue itu laku ya, banyak yang ngantri jadi pacar gue, gue aja yang males nanggepin." Ujar Satya.

Saat sedang asik mengobrol di depan kelas XI IPA 1. Seseorang mengintrupsi mereka.

"Do, Reta kemana?" tanya orang itu.

Aldo yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya.

Tidak hanya Aldo, Rendra, Heni, dan Satya ikut menoleh ke asal suara.

"Alvin, mau apa lo di sini?" tanya Aldo dengan menatap tajam Alvin.

"Gue mau ketemu sama Reta, Reta kemana?" tanya Alvin dengan santai.

"Mau apa lo ketemu sama Reta, lo belum puas dengan apa yang lo perbuat ke sahabat gue Hah!" ujar Heni dengan emosi.

"Gue mau minta maaf sama Reta." Ujar Alvin.

"Apa maaf? Gua enggak salah denger nih?" tanya Heni dengan menatap Alvin remeh.

"Lo kira dengan semua yang lo lakuin itu bisa mendapatkan maaf dengan semudah itu dari Reta?" tanya Aldo sinis.

"Gue tau gue salah, makanya gue minta maaf. Gue hampir ngelakuin itu karena gue enggak mau ke..."

Buggg

Belum sempat Alvin menyelesaikan kalimatnya Satya sudah memukul rahang Alvin.

Lalu Satya mencengkram kerang seragam sekolah Alvin memaksanya untuk berdiri, lalu membenturkan tubuh Alvin ke dinding dengan tidak melepas cengkraman tangannya dari kerah baju Alvin.

"Kalo bukan karena lo, Reta mungkin masih bisa ceria sampai sekarang, Reta pobia gelap, dia jadi lebih pendiam, dia jadi sering murung, dia sering ketakutan kalau di tinggal sendiri, dia depresi dan hampir gila, itu semua karena lo hampir per..."

"SATYA!"

Belum sempat Satya melanjutkan kalimatnya Aldo sudah membentaknya.

"Lepasin Alvin Sat." ujar Rendra sambil berusaha menarik tangan Satya agar melepaskan cengkramannya pada kerah Alvin.

AURETA (Cerita akan direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang