第七

422 116 26
                                    

"Mama, Soobin belum pulang juga ya?" Tanya Sanha bergelayut di pundak mamanya.

Sekarang sudah malam, Sanha juga sudah rapi dengan piamanya. Mamanya sedang membuatkan susu untuk Sanha.

"Paling lagi latihan basket." Jawab sang mama.

"Kok mama nggak khawatir sih? Biasanya kalo aku atau Soobin belum pulang jam 6 aja udah marah-marah. Lagian si Subin juga!! Latihan basket kok malem-malem."

Mama Sanha menghela nafas lalu menyodorkan segelas susu pada Sanha. "Nih minum, abis itu langsung tidur. Lagian tadi katanya Soobin mau tidur di luar. Biarin aja lagi."

Sontak Sanha membelalak. "Tadi Sanha cuma lagi kesel ma! Masa mama nanggepinnya beneran sih?"

"Udah ah, mama ngantuk. Kamu cepet tidur, papa lembur hari ini." Setelah menyelesaikan kalimatnya, sang mama langsung berjalan menuju kamar meninggalkan Sanha yang mulai merasa janggal.

"Papa lembur ya?"

Sanha keluar dari rumahnya lalu berjalan tanpa arah. Ia celingukan kesana kemari mencari tanda-tanda kehidupan namun tak ada satupun suara dari rumah-rumah yang ia lewati.

•-[I N S I D I O U S]-•

Ting

GM
|Ronde dua!
|Lewati semua hal seru
|Fantasy drama
Read

"G-gimana maksudnya? Otak gue berdebu." Ujar Soobin mempout kan bibirnya.

"Gue tau! Kali ini bakal ada rintangan yang berbau fantasy. Tapi apa? Apa mungkin hantu? Atau werewolf?" Ucap Felix

"Gila imajinasi lo kejauhan! Serem banget pake ada werewolf nya segala njir." Ucap Jeno.

"Eh tapi gue juga berfikiran sama." Yoshi.

"Uhh? Kok ada bau busuk ya?" Celetuk Hyunjin sembari mengendus-endus sekitar.

"Hah? Enggak kok, lo mau nakut-nakutin kita ya?" Protes Han.

Seungmin menilik sekitar hingga tatapannya terkunci pada segerombolan makhluk yang berjalan terseok-seok sekitar 20 meter dari tempat mereka berdiri.

"Fuck! Tantangan kita Zombie!" Pekik Seungmin.

Sontak semuanya melotot terutama Lino. "Kalo udah tau tantangan zombie, jangan teriak-teriak dong bi! Mereka pasti makin paham kalo ada mangsa disini." Ucapnya.

"Bi?" Seungmin tampak kebingungan.

"Zhu." Kata Lino yang langsung mendapat jitakan dari Seungmin.

"Udah, ayo lari!!" Perintah Chan sembari menarik Eric serta Jeongin.

Mereka semua menurut lalu berlari mengikuti 3 orang di depannya.

"Heh asal kalian tau huh... Huh..." Haruto berhenti sembari ngos-ngosan.

"Gue.. Nggak kuat buat lari." Ucapnya

"Ck, bacot! Cepet naik!" Ucap Changbin sudah membungkuk di depan Haruto.

"Heh... Gue berat ya njir...."

"Sumpah gue benci orang suka bacot di waktu yang nggak memungkinkan kita bisa liat keadaan bumi di detik berikutnya!" Kesal Changbin lalu asal mengangkat tubuh Haruto dan berlari secepat mungkin di ikuti teman-temannya.

"Kalo lo tambah pendek, bukan salah gue ya hehe." Kata Haruto setengah sadar.

•-[I N S I D I O U S]-•

"Aduh, bener-bener nggak ada orang nih?" Sanha bergumam sembari mengusap peluhnya.

Ia menengok kesekeliling dan hasilnya tetap tidak ada orang. Sangat sunyi bahkan suara cicak pun tak terdengar.

"Oke, ini jebakan. Semoga Soobin dan yang lain masih idup deh. Au ah! Mampus aja gue kalo gini!" Celetuknya.

"Selamat malam Yoon Sanha, apa kamu lelah?"

Sanha mendongak mendapati seorang pria kekar yang tersenyum hingga matanya menyipit. Seperti Jeno.

"K-kak... Lo kok ada disini?" Tanya Sanha

Pria itu terus tersenyum. "Kamu aman, tunggu saja kabar dari temanmu. Ayo main denganku."

"H-hah?"

"Bukannya kamu suka main game? Ayo! Kita tunggu temanmu sambil main game."

Sanha ragu, namun entah kenapa dia seakan tidak bisa menolak ajakan pria di depannya. Seperti ada hasutan yang terus tersampaikan di telinganya untuk mengikuti sang pria.































































































































































•-[[Insidious || SKZ]]-•
{To be continued}
...

>第七;ketujuh
>zhu*祝 :: babi (mandarin)

Insidious || SKZ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang