第四

469 125 42
                                    

"Itu bukannya...." Yoshi menggantung kalimatnya.

"Pintu berputar?" Gumam Felix yang masih terdengar oleh temannya.

Oh ayolah, suara Felix itu sangat berat. Mau dia bergumam seperti apa, tentu akan tetap terdengar.

"So... Are you guys coming in?" Tanya Sanha dengan.... Smirk?

Kali ini tidak salahkan jika mereka menaruh curiga pada Sanha? Pemuda Yoon itu tampak berbeda dari biasanya. Dan... Bahasa inggris? Yang mereka tahu Jaemin dan Sanha itu tidak pandai berbahasa inggris. Walau Sanha terkenal pintar, ya dia pintar dalam pelajaran selain bahasa inggris. Lalu?

"Sanha." Panggil Lino.

Sanha menoleh dengan alis sebelah yang di angkat. Lihatlah... Itu 100% bukan kebiasaan Sanha. Pemuda itu terkenal dengan sifatnya yang ramah dan suka bicara. Ini benar-benar berbeda.

"Siapa lo?" Tanya Changbin langsung.

Sontak Sanha mengernyit. "Siapa? Lo amnesia mendadak?" Sanha malah balik bertanya.

"Lo siapa sih njing?! Lo kira kita bisa ketipu gitu aja?!!" Hyunjin ikut-ikut emosi melihat tingkah Sanha yang menurutnya sangat menyebalkan.

"Loh? Kalian nih kenapa? Gue Sanha bro! Emang gue berubah ya? Tambah ganteng kah? Atau tambah tinggi? Atau apa?"

"Bohong! Sanha nggak bisa bahasa inggris." Timpal Soobin.

Sanha terkekeh. "Kalian nggak liat daritadi gue bawa apa??" Tanya Sanha sembari menunjukkan handphonenya. "Gue translate hehe. "

Semua terdiam dengan pikiran yang berbeda-beda. Sekarang sifat Sanha sudah kembali seperti biasa. Tapi... Apakah itu benar-benar Sanha?

Finalnya, walau masih ragu mereka memilih untuk berusaha tidak memikirkan hal tadi. Sekarang mereka kembali fokus pada tujuan awal.

Ting!

Handphone Jaeongin kembali berbunyi. Sontak mereka semua langsung merapat dan memperhatikan layar handphone itu.

LINE

GM
|sudah dapatkan clue 1?
|pintar sekali
|masuk saja jika kamu ingin permainan berakhir dengan cepat:)
Read

Mereka semua saling pandang. Seakan saling bertanya tentang apa yang harus mereka lakukan setelah ini. Detik berikutnya mereka sama-sama mengendikkan bahu tanda tidak tahu harus apa. Selanjutnya mereka bersamaan membuang nafas malas. Tentu kalian tahu siapa yang tidak melakukan hal itu:v

"Masuk aja kali ya? Gue penasaran sumpah." Usul Han.

"Iya weh, lagian kata si GM kita di suruh masuk biar permainan ini cepet kelar kan? Siapa tau ada baiknya kita masuk." Timpal Seungmin.

"Iya tapi clue nya tadi apa aja?" Tanya Jeno mulai lupa.

"Clue 1, pintu berputar. Clue 2 koridor." Jawab Juyeon yang selalu sabar menghadapi sifat pelupa Jeno.

"Eric ngantuk." Kata si polos kedua setelah Jeongin.

"Hm, mau pulang aja?" Tanya Lino

"Eh jangan lahh! Kita hampir nyelesaiin ronde satu nih. Tanggung kalo harus pulang." Ucap Changbin sewot.

"Iya juga sih, tapi gue ngerasa nggak enak aja. Kayak bakal ada apa-apa." Kata Chan sembari melempar pandangan ke segala arah. Seperti ada sesuatu yang tertinggal.

"Perasaan lo aja kali, udah yok masuk!" Ajak Hyunjin.

•-{I N S I D I O U S}-•

"Aduh! Kok sepi banget?! Lah?" Seorang pemuda terbangun dari tidurnya dan celingukan ke sekitar.

Ia kebingungan saat melihat tempat ia tidur itu sudah sangat sepi. Tidak ada tanda-tanda orang yang masih berada disana selain dirinya.

"WOE! JAHAT BANGET SIH AH! SI SOOBIN MANA LAGI!" Jeritnya lalu berlarian keluar ruangan itu.

Ia berlari kesana kemari untuk mencari keberadaan teman-temannya hingga ia berhenti karena ada satpam yang menegurnya. Mungkin satpam itu terganggu karena teriakkannya.

"Heh! Yoon Sanha! Kamu nggak ngikut temenmu nyari barangnya Han?" Tanya satpam itu.

Yap, pemuda itu adalah Sanha. Lantas yang sempat di curigai oleh Chan dkk tadi siapa?

"Nyari barang? Barang apaan? Pintu berputar kali ya." Ucap Sanha.

"Nggak tau juga. Katanya barang penting yang harganya mahal. Saya disuruh tetep nunggu disini. Padahal saya mau tutup gerbangnya. Ini udah waktunya pulang." Jelas sang satpam.

"Aduh pak, kayaknya mereka udah pulang. Saya pulang juga ya pak. Mereka emang suka ngerjain orang. Maafin temen saya ya pak. Sekarang tutup aja gerbangnya." Kata Sanha.

"Loh? Kalo mereka belum pulang gimana? Dari tadi saya juga nggak ngeliat mereka lewat sini kok. Masa pulang lewat belakang."

Sanha mengusap wajahnya yang sedikit berkeringat. "Sayakan udah bilang kalo mereka suka ngerjain orang.... Mereka pasti cuma iseng biar bapak kesusahan. Udah yok, tutup aja gerbangnya. Kalo misalkan mereka belum pulang juga pasti lewat belakang kalo nggak ya manjat gerbang. Sekali lagi maafin temen saya ya pak."

Satpam itu hanya mengangguk lalu berjalan mendekati gerbang bersama Sanha. Setelah gerbang sudah terutup, barulah Sanha dan satpam itu pulang.

"Kebiasaan banget suka ninggalin gue. Ini udah yang ke 146 kalinya ya. Awas aja kalo udah nyampe rumah. Gue tabok si Soobin." Kesal Sanha sembari terus melangkah menuju rumahnya.


































































•-[[Insidious || SKZ]]-•
{To be continued}
..

>第四;keempat (mandarin)

Insidious || SKZ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang