第八

428 115 38
                                    

Chan berulang kali menengok ke belakang untuk memastikan para mayat hidup itu masih tertinggal jauh. Saat tak sengaja menoleh kesamping, matanya sedikit terpaku pada Changbin yang terlihat lesu. Merasa bingung, Chan langsung mendekati Changbin yang masih terus berlari dengan Haruto dipunggungnya.

"Bin, lo capek? Sini gantian sama gue." Ucap Chan.

Changbin terkekeh. "Lo kira gue selemah itu? Gue cuma lagi laper nih, belum makan pizza seharian." Jawab Changbin sesekali menoleh kebelakang karena takut zombie semakin dekat. Masalahnya, kecepatan lari Changbin tak sekuat tadi.

"Tapi lo pucet gitu bin, sini gantian."

"Lo urus tu anak dua, Eric keliatan capek."

Jeno yang menyadari percakapan antara Chan dan Changbin lantas mendekat. "Gue aja sini, Haruto kenapa bisa lemes gini sih." Ucapnya mengambil alih Haruto dari punggung Changbin.

"Cepet! Zombienya makin kenceng larinya! Gue liat sekitar 13 meter lagi bakal ada pintu, gue yakin kita bakal aman! Ayo lari!!" Pekikan Seungmin mengintruksi semua temannya untuk berlari lebih brutal tanpa menoleh kebelakang lagi.

Dirasa sudah hampir dekat dengan pintu, mereka menambah kecepatan berlari hingga akhirnya mereka keluar satu pertasu dengan Chan yang paling terakhir untuk menutup pintu rapat.

"Huuffttt... Keren weh!" Ujar Hyunjin dan Han bersamaan.

"Hahaha sumpah baru kali ini ada permainan segila ini! Berasa lagi shooting gue." Timpal Jaemin.

"Tunggu..." Mendadak Lino menggantung kalimatnya dan menoleh kesana kemari seperti mencari sesuatu. "Changbin mana?!" Pekiknya.

"Astaga Changbin masi dida—" Ucapan Chan terpotong oleh suara teriakan seseorang dari dalam.

"MAAF YA GUE NGGAK BISA IKUT, MAU BORONG PIZZA DULU DI SURGA! KALIA- ARRGGH... KALIAN LEBIH WASPADA LAGI! AWW! BENTARAN GUE MAU NGOMONG, ZOMBIE BABI!—HEI! CEPET SELESAIIN PERMAINANNYA! BYE!!"

Sedetik setelah itu, suara Changbin tak lagi terdengar. Hanya ada raungan para zombie kelaparan yang berusaha membuka pintu. Beruntungnya zombie-zombie itu tidak bisa membobol pintu hingga mereka yang termenung dirundung rasa bersalah masih tetap aman.

Lino mendekati Chan lalu mengusap punggung pemuda Bang itu. "Changbin bilang dia bakal jadi sahabat lo sampe kapanpun kan Chan? Udah ya, dia pasti nggak akan suka liat lo kayak gini."

"Tapi Changbin belum kesurga no. Changbin pasti masih kekurung diraga zombie bajingan itu! Gue yakin Changbin lagi kesakitan sekarang." Chan tampak mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya kasar.

"Makanya Changbin bilang kita harus cepet nyelesaiin permainan ini kan? Kita bakal bebasin Changbin setelah permainan ini bener-bener selesai. Ayo bangun dan selesaiin semua ini." Lino menarik Chan untuk berdiri karena posisi Chan tadi sudah terduduk karena lemas.

Satu persatu dari yang lain juga mendekati Chan dan memeluknya mencoba menenangkan pemuda itu hingga akhirnya Chan benar-benar tenang.

"Gue bakal balas dendam sama si GM itu." Sarkas Haruto tiba-tiba.

"Lo udah nggak lemes lagi?" Tanya Chan sembari mengusap wajahnya yang basah.

"Udah enggak kok, ayo jalan lagi." Jawab Haruto lalu berjalan mendahului teman-temannya.

Yang lain menyusul dengan sedikit senyuman karena melihat gaya Haruto berjalan yang seperti anak kecil. Berbeda dengan Felix yang terus diam sejak kehilangan Changbin. Pemuda Lee melangkah tanpa semangat dengan tatapan yang sedikit kosong.

"Changbin sialan, gue benci Changbin! Gue benci zombie! Gue benci harus kenal Changbin dan harus ngedengerin frasa Changbin waktu mau mati dengan latar belakang Pizza." Felix terkekeh miris. "Changbin goblok." Pikirnya.

Mungkin Felix lupa jika Jaemin bisa mendengar batin orang. Disampingnya, Jaemin lebih mendekat lalu menggenggam tangan Felix.

"Masih ada Chan, gue, Jeno, Lino, Yoshi, Juyeon, Eric, Jeongin, Sunwoo, Soobin, Han, Haruto sama Hyunjin. Lo boleh nangis tapi simpen air mata lo buat nanti juga. Fokus ngefinalin permainan ini baru lo bisa nangis sepuasnya." Ucap Jaemin sembari tersenyum hangat pada Felix.

















































































•-[[Insidious || SKZ]]-•
{To be continued}
...

>第八 ;kedelapan (mandarin)

Insidious || SKZ ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang