3

1.4K 140 2
                                    

"Kau mau minum sesuatu?" Tawar seokjin "ah aku senang kau sudah mau jadi Ba untuk brand kami" ucap seokjin

Irene hanya tersenyum masam ia bahkan tak tau kalau kontrak yang ia tandatangani kemarin adalah untuk produk dari perusahaan seokjin sungguh jiKa ia tau sejak awal sudah pasti ia akan menolaknya meskipun nilainya cukup fantastis

"Ehmm bisa kita langsung saja?" Tanya irene tak mau berbasa basi ia datang kemari karena hanjee bilang ada beberapa poin dalam kontrak yang direvisi dan dia sungguh mengutuk hanjee manajer nya yang tak bisa ikut dengan nya siang ini

"Ehmm bacalah" ucap seokjin menyerahkan kontrak barunya lalu duduk di samping irene

Ditatap intens oleh seokjin nyatanya membuat irene merasa kurang nyaman "aku akan langsung tandatangan" ucap irene pada akhirnya ia benar benar ingin segera pergi dari sini

"Bagaimana kalau makan siang bersama?" Tanya seokjin saat melihat irene selesai menandatangani kontraknya sebenarnya irene tak perlu bertemu dengan nya hanya untuk tandatangan kontrak, ini hanya akal akalan seokjin saja agar bisa bertemu irene pasalnya wanita ini terus saja menolak ketika diajak bertemu sejak kembali dari Jepang

"Oppa, bukankah kita terlalu dekat" ucap irene

"Ah maaf" ucap seokjin lalu sedikit menggeser duduk nya memberi sedikit jarak antara mereka

"Dan juga mari kita profesional saja" ucap irene lalu tersenyum "tidak perlu terlalu baik padaku, dan mari kita lupakan saat kita dijepang kemarin"

"Kenapa? Karena jungkook?"

Irene tersenyum menahan kesal "ini tidak benar" ucap nya melepas tangan seokjin saat pria itu mencoba menggenggam tangan nya "kau tunangan yeri, dan yeri itu adikku dan juga aku memiliki jungkook disisi ku"

"Aku akan membatalkan pertunangannya, lagipula aku tidak pernah tertarik padanya aku hanya mencoba dengannya tapi sampai saat ini aku tak pernah menaruh hatiku padanya, dan juga yeri tidak menyukaiku dia menyukai pria lain"

Irene hanya diam mendengar perkataan seokjin sungguh pria ini semakin membuatnya pusing bagaimana bisa ia dengan mudah nya mengatakan hal seperti itu mau dibenci sampai sepeti apa lagi ia oleh keluarga nya jika merka tau ia merebut tunangan adiknya sendiri

"Yeri menyukai jungkook kekasihmu" ucap seokjin lagi

"Mwo?"

Seokjin tersenyum melihat reaksi irene sesuai dugaannya kalau irene memang tak tau kalau adiknya menyukai jungkook kekasihnya.

***

Irene merutuki sikap bodoh yeri adiknya yang tak pernah bilang kalau ia menyukai jungkook sahabatnya, 'seharusnya kau bilang dari awal aishhh dia pintar sekali membuatku merasa bersalah' batin irene

"Yak kau mau kemana? Kenapa melamun begitu" ucap jungkook yang berdiri beberapa langkah di belakang irene

Irene membalikkan badannya menatap jungkook seolah bertanya ada apa dengan tatapan matanya

Jungkook berjalan mendekati irene, tangannya terulur menyentuh dahi irene "kau sakit?" Tanya jungkook lalu menggandeng tangan irene untuk kembali ke arah yang tepat ke apartemennya

"Ah terlewat" gumam irene yang baru saja menyadari kebodohannya "oh kau kenapa sudah pulang?" Heran irene yang baru menyadari jungkook sudah berada di apartemen bahkan ini masih siang

Jungkook membuka pintu apartemennya dan melonggarkan ikatan dasi nya "aku sedikit lelah" ucap nya

"Ya kau sakit" ucap irene panik lalu memeriksa suhu tubuh jungkook dengan punggung tangannya bahkan ia baru menyadari kalau pria berbadan kekar itu terlihat begitu pucat

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang