Jungkook masih menggenggam tangan irene mengusapnya pelan seolah memberikan kekuatan untuk wanita yang tengah rapuh itu.
Sudah beberapa hari ini jungkook selalu pulang ke apartemen lama nya apartemen yang dulu ia tinggali bersama irene sahabatnya. Ia terkejut tadi saat mendapati irene tengah menangis di depan pintu apartemennya.
"Aku sudah mengingatnya" ucap irene buka suara setelah sejak tadi hanya diam saja
"Kookie hidupku sangat menyedihkan ternyata" ucap irene mencoba tersenyum tapi air mata itu justru hadir kembali "aku menyesal sudah mengingatnya" ucap irene
"Gwenchana rene semuanya akan baik baik saja kau tau aku selalu ada untukmu" ucap jungkook lalu memeluk irene mengusap punggung wanita yang sampai sekarang masih begitu ia cintai
"Onnie oppa" ucap yeri yang berdiri di ujung pintu menatap kakak dan suaminya tak percaya sungguh ia tau mereka memang masih dekat bahkan setelah ia menikahi jungkook tapi apa ini wajar kedekatan mereka wajar ia tak suka melihat kakak nya berdekatan dengan suaminya
"Onnie oppa!!" Panggil yeri lagi kali ini wanita itu menaikkan intonasinya
"Onnie apa yang kau lakukan dengan suamiku? Kenapa kau memeluk suamiku!" Ucap yeri menatap marah irene, yeri sebenarnya tengah dalam mood yang buruk karena orang tuanya terus mendesak untuk yeri meminta kepada kakeknya agar memikirkan kembali apa yang sudah diputuskan kakeknya itu mereka membuat yeri tertekan ditambah jungkook yang sudah beberapa hari tak pulang
Irene hanya diam sampai akhirnya yeri menarik lengan irene menjauh dari jungkook
"Kau keterlaluan ku pikir sekarang kita sudah berbaikan" ucap yeri "kau mau merebut jungkook dariku? Onnie aku tak menyangka kau semurahan ini"
"Yeri jaga bicaramu!" Ucap jungkook tak suka
"Oppa kau bahkan selalu membelanya aku istrimu seharusnya kau berpihak padaku"
"Jaga sikapmu!!"
"Aku murahan? Lalu kau apa?" Ucap irene dingin "bukankah kau yang mengambilnya dariku? Kau licik yerimie kau mengambil nya dariku apa kau menggodanya malam itu?" Ucap irene terpancing emosi
Plak
Yeri menampar irene"Oh kau benar memang aku yang memanfaatkannya tapi aku tak pernah menggodanya dia yang mengira aku itu kamu malam itu kau tau bagaimana rasanya ketika orang yang kau cintai tengah mencumbu mu tapi menyebutkan nama wanita lain? Kenapa kau selalu egois kenapa kau selalu memikirkan dirimu sendiri, dia bahkan tak pernah menganggap ku istrinya dia tak pernah memperlakukanku seperti semestinya dia tak pernah memelukku menenangkan ku saat aku tengah sedih dia tak pernah menggenggam tanganku saat aku butuh dikuatkan dia bahakan bersikap baik padaku hanya karena kau menyuruhnya kau tak pernah tau bagaimana jadi aku kau tak pernah merasakannya karna semua pria yang kau suka selalu menyukaimu wae? Wae Onnie? Kenapa kau serakah sekali kau bahkan sudah memiliki seokjin oppa kau memiliki suho oppa dan kau masih mau mengambil jungkook dariku" ucap yeri lalu terus mendorong irene menumpahkan kekesalannya selama ini
"Tidak bisakah kau mencintaiku oppa tidak bisakah kau melupakannya kenapa kau menikahi ku jika kau tak pernah melihat kearahku" ucap yeri lalu terduduk dan menangis didepan irene
"Kau mengatai ku egois lalu kau apa?" Ucap irene dingin lalu pergi dari sana benar ia memang tak pernah di terima dimana mana bahkan yeri yang selama ini ia pikir sudah baik baik saja padanya ternya masih menyimpan rasa benci padanya, "oh aku rasa aku mengerti kenapa malam itu aku ingin mengakhiri hidupku" gumam irene sembari terus berjalan keluar dari gedung itu
***
Namjoon tengah berjalan dengan gadisnya merka baru saja keluar dari restoran dan berjalan menuju mobil yang ia parkirkan sedikit jauh dari tempat itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
FanfictionTentang irene yang tak sengaja menjalin hubungan dengan seokjin calon tunangan adiknya, irene tak benar benar menyukai seokjin ia hanya berniat bersenang senang awalnya tapi sepertinya ia salah memilih targetnya karena pada akhirnya seokjin tak mau...