Irene bersyukur jungkook tak menaruh curiga saat menjemputnya tadi dan kini mereka sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen jungkook
"Kau mau aku menggantikan mu?" Tawar irene lalu mengusap keringat di dahi jungkook pria keras kepala yang memaksakan diri menjemputnya lihatlah dia terlihat sangat pucat sekarang
"Aku tak apa, lain kali jangan suruh yeri datang" ucap jungkook masih fokus pada jalan
"Kenapa? Aku menghawatirkan mu jadi aku menyuruhnya datang" bohong irene
"Aku lebih suka jika kau yang menemaniku, kau membuatku merasa canggung seharian ini karena meninggalkan ku dengan yeri"
"Apa dia merawatmu dengan baik?" Tanya irene penasaran
"Ehmm jauh lebih baik dari yang biasa kau lakukan" ucap jungkook apa adanya "kurasa dia lebih baik darimu soal ini"
"Lalu kenapa kau lebih suka aku yang menemanimu kalau dia lebih baik?" Gumam irene sedikit tersinggung saat jungkook mengatakan adiknya lebih baik dari ya
"Aku tidak terlalu dekat dengan nya tentu itu membuatku tak nyaman meski dia sangat baik saat merawat ku jadi aku lebih memilih kau abaikan tapi kau ada didekatku daripada bersamanya"
"Kapan aku mengabaikan mu? Menyebalkan kau sakit saja masih bisa mengajak ku bertengkar? Benar benar!!"
"Yaisss begitu saja kesal" ucap jungkook lalu mengacak rambut irene
"Yak kau membuatku berantakan" ucap irene kesal "carilah pacar agar kau tidak menyusahkan ku saat sakit"
"Kapan aku menyusahkan mu? Kau lebih sering mengabaikan ku" ucap jungkook "lagipula mana ada wanita yang mendekat padaku jika kau terus saja menempel padaku seperti ini"
"Menempel apa nya kau yang tak bisa jauh dariku" gerutu irene
"Aku hanya ingin menghindar dari yeri saja" ucap jungkook
"Ya terserah kau saja" ucap irene mengalah tak ingin ambil pusing
***
irene baru saja kembali dari luar kota untuk shooting iklannya, dia sebenarnya sangat lelah tapi terpaksa mampir ke suatu tempat karena adiknya memintanya bertemu saat ini.Irene menatap bosan sejak 10 menit yang lalu yeri memintanya datang namun yang dilakukan adiknya itu hanya diam saja tak berucap sepatah kata pun
"Apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan? Kau tau aku hari ini lelah" ucap irene tak ingin berbasa basi
"Apa jungkook oppa sudah baik baik saja?" Tanya yeri ragu
Irene tersenyum kecil "wae? Kau penasaran dengannya? Kenapa kau penasaran dengannya? Kau menyukai jungkook?" Tanya irene tepat sasaran
Yeri terlihat gelagapan "tidak, tentu saja tidak" ucapnya
Irene tersenyum senang melihat reaksi adiknya seperti itu, irene melipat tangan nya didepan dada dan menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi membuatnya senyaman mungkin
"Kau tidak pandai berbohong" komentar irene"Aku hanya berbasa basi saja, aku meminta mu kemari karena kakek terus saja meminta ku untuk membawamu menemuinya dia khawatir akan masa depanmu yang terlihat suram itu"
"Oh bilang padanya untuk tak perlu repot repot memikirkan masa depanku, lakukan saja seperti biasanya, aku akan sangat berterimakasih jika kalian menganggap ku tak ada seperti biasanya ya lakukan seperti biasanya" ucap irene santai
"Kenapa kau seperti ini? Seharusnya kau senang kakek memilihmu"
"Kenapa tak kau saja yang mengambilnya? Aku sama sekali tidak tertarik" jujur irene baginya untuk apa mendapatkan kepercayaan itu jika nantinya semua orang hanya akan semakin membencinya semakin memperlakukannya dengan buruk "kurasa kau lebih pantas mendapatkannya" imbuh irene "dan juga kalau kau menyukai jungkook katakan saja padaku kau bisa mendapatkannya juga kalau kau mau" ucap irene lalu bangun dari duduk nya "aku pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany
FanfictionTentang irene yang tak sengaja menjalin hubungan dengan seokjin calon tunangan adiknya, irene tak benar benar menyukai seokjin ia hanya berniat bersenang senang awalnya tapi sepertinya ia salah memilih targetnya karena pada akhirnya seokjin tak mau...