14

1K 100 6
                                    

Irene turun dari pangkuan seokjin dan berjalan mengambil ponselnya yang sejak tadi berdering.

Irene menatap ponselnya lalu menatap seokjin yang kini juga tengah menatapnya

"Siapa?" Tanya seokjin

"Aku harus mengangkat ini" ucap nya lalu berjalan ke balkon menjauh dari seokjin.

Irene mematikan secara sepihak panggilan itu setelah berdebat cukup panjang, ia kesal irene beberapa kali menghela nafasnya mencoba untuk menurunkan emosinya saat ini.

"Kenapa masih disini?" Tanya seokjin sembari memeluk irene dari belakang "siapa yang menelponmu?" Tanya seokjin sedikit penasaran

Irene mengusap lengan seokjin yang melingkar posesif diperutnya "oppa disini dingin" ucap irene

"Hemm ayo masuk" ucap seokjin lalu menggendong irene

"Aku bisa jalan sendiri" protes irene

"Ehmm aku tau aku hanya tak sabar saja" ucap seokjin lalu menurunkan irene di tempat tidur

"Oppa tunggu" ucap irene sedikit mendorong seokjin menjauh darinya saat pria itu sudah mulai menciumi lehernya

Seokjin menatap irene "apa?" Tanya seokjin lalu kembali memberikan kecupan di bibir manis milik kekasihnya itu

"Bisa kita tidur saja sekarang?" Tanya irene

"Wae?"

"Aku lelah" bohong irene, irene menatap seokjin meminta pria itu memberi pengertian padanya

"Baiklah" ucap seokjin tak mau memaksa lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping irene

Irene tau seokjin kecewa, irene memiringkan tubuhnya menghadap seokjin dan memeluk tubuh kekasihnya itu "oppa maaf" ucap irene menyesal

"Apa yang mengganggumu?" Tanya seokjin melihat perubahan mood yang drastis pada irene

Irene menggeleng lemah "bukan sesuatu yang penting" ucap irene

"Katakan padaku kalau kau perlu bantuan" ucap seokjin lalu mengusap kepala irene dengan sayang "tidurlah kau bilang kau lelah tadi" ucap seokjin

***

Irene menatap seokjin sembari mengerucutkan bibirnya merajuk

"Jangan seperti ini" ucap seokjin lalu mencium kening irene

"Aku akan pulang nanti" ucap irene kesal "ini bahkan hari minggu kenapa kau masih juga bekerja"

"Aku cuma sebentar" ucap seokjin "jangan membuatku berat untuk meninggalkan mu begini, aku janji akan langsung Menemuimu nanti" ucap seokjin lalu mengecup bibir irene singkat dan pergi meninggalkannya karena sejujurnya ia pun sudah terlambat saat ini

Meski terburu buru seokjin senang karena irene nya menggemaskan pagi ini ia tiba tiba saja tak mau ditinggal padahal ia hanya akan pergi sebentar tak lebih dari dua jam saja ia bahkan mengancam akan pulang tadi.

Memang sebenarnya seokjin yang sedikit keterlaluan meninggalkan irene begitu saja setelah apa yang mereka lakuan pagi tadi wanitanya bahkan belum sempat mengenakan baju nya ia sudah meninggalkannya begitu saja, tapi bagaimanapun ia juga tak bisa menunda pertemuannya pagi ini agar jadwalnya berjalan dengan seharusnya dan ia bisa kembali ke Korea sesuai jadwal.

Setelah seokjin pergi irene berjalan malas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya ia berencana akan sarapan di luar agar ia tak terlalu bosan menunggu seokjin.

Membatalkan niatnya sarapan di restoran incarannya irene justru ke masuk ke minimarket sepertinya seru juga mencoba snack snack yang hanya ada di sini pikirnya. Irene membeli beberapa snack yang ingin ia coba bersama seokjin nanti dan untuk sarapannya ia memilih makanan instan yang dijual juga di minimarket itu.

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang