MATE [✔️]

Mate : Fool

Gercep banget kalian mau nangis ~
Aku gak mau narget lagi, takut sama kalian yang agresif wkwkw

Banyak hal yang akan terjadi di alam semesta ini, kau tidak berhak mencampuri atau memutuskan takdirmu sendiri. Dewa sudah memberikan takdir sejak kelahiran - itu adalah kepercayaan yang di percaya oleh setiap Mahluk di alam semesta.

Namun ikatan takdir bisa saja berubah saat para Mahluk melakukan perlawanan, memberikan alasan jelas dan memiliki ketulusan.

"Renjun kau sudah pulang?"

Taeyeong terbang ke arah Renjun dia menghentikan Renjun yang terbang acuh memasuki istana. Taeyeong merengut, apakah Renjun memang tak memiliki perasaan. Demi apapun Taeyeong sudah mulai bosan terus di abaikan seperti ini.

"Renjun! Jawab, apakah kau masih marah padaku!"

Sentak Taeyeong tak terima - Angel itu kembali mengepakan sayap membenarkan mahkota kecil di kepala, dia kembali melirik Renjun yang terdiam di kursi istana.

"Taeyeong,"

Taeyeong tersenyum kecil, akhirnya Renjun mau berbicara setelah beberapa waktu mengabaikannya. Lantas Taeyeong mendekat mendudukan diri di samping, ikut mensejajarkan lalu melirik Renjun dari samping.

"Malapetaka akan datang lagi?"

Taeyeong tak terkejut, dia sudah merasakan beberapa tahun yang lalu, Taeyeong melihat akan ada bencana yang menghancurkan alam semesta. Mengorbrak-abrik takdir dari Dewa.

Renjun melirik Taeyeong, dia menyerit heran. Taeyeong terdiam, Jangan-jangan?

"Kau sudah merasakannya," Renjun berbalik mencengkram pundak Taeyeong. "Katakan! Jangan bodoh Taeyeong! Kau tidak bisa melindunginya lagi!" Renjun tak habis pikir, dimana akal sehat Taeyeong.

Taeyeong menghempaskan tangan Renjun. "Kau tidak mengerti!"

Renjun mendesah frustrasi, dia kembali menatap Taeyeong intes memberikan tatapan mengerikan pada sang Angel. "Apa yang ingin kau korbankan lagi," Tanya Renjun agak mengejek. "Kau sudah beringkarnasi selama dua kali, keabadianmu sudah kau pertaruhan untuk melindunginya! Lalu sekarang apa!"

Renjun berujar bengis, Angel memang bisa beringkarnasi dengan cepat, mereka layaknya burung Phoenix yang terlahir kembali dari abu mereka sendiri. Itulah keistimewaan yang Dewa berikan kepada mereka.

Taeyeong balas tersenyum mengejek, "Apa bedanya denganmu Renjun, kupikir aku tidak tau kenapa selama ini kau begitu melindungi Pangeran Werewolf itu," Taeyeong semakin tersenyum miring. "Aku sama seperti mu,  tapi aku bukan dirimu. Oh iya aku masih punya sesuatu untuk kepertaruhkan, Sayapku."