Prolog

500 63 17
                                    


Namaku Mahardika Senala. Kata mamaku, awalnya ingin diberikan nama Senaya, namun berhubung petugas pembuat akte melakukan kesalahan dalam mengeja, jadilah namaku Senala.

Orang-orang biasa menyebutku Senala si netral. Tak pelak juga ketika ada yang bertanya pendapat seseorang terhadapku, akan menghasilkan beberapa pendapat yang berbeda.

Seperti, 'Yang rajin dan baik hati itu, 'kan?', 'Yang sering nongkrong?', 'Yang pinter?', 'Yang nakal itu?' atau bisa saja mereka langsung menjawab dengan lengkap, 'Oh, Senala? Yang netral itu, 'kan? Pinter iya, rajin iya, tapi nongkrong, bolos sama kegiatan dunia malam tetap jalan?'

Jawaban paling terakhir berhasil membuatku terkikik pelan. Aku tidak sepintar itu, kok, jika dibandingkan dengan temanku, Herin. Dan tidak senakal itu jika dibandingkan dengan teman lamaku, Kanaya.

Tapi aku juga tak bisa menapik, sih. Hidupku memang bisa dibilang seimbang. Di sekolah, aku bisa bersikap ramah, baik, dan rajin kepada siapa pun. Namun jika sudah diajak ke tempat balap liar, aku takkan bisa mengelak untuk tetap mempertahankan image baik.

Bukannya berarti aku munafik, loh. Toh, itu sudah menjadi rahasia umum jika aku menjalankan kedua kehidupan seperti itu.

Sekolahku bukannya tidak peduli, namun selama aku tak menodai nama baik mereka ya tak apa. Lagipula aku ini sudah legal, tahu?

Menjalankan kehidupan seperti ini sangat menyenangkan. Ini seperti kau merasakan keseimbangan yang nyata, antara jiwa malaikat dan jiwa iblismu.

Disebut netral? Tentu saja bukan tanpa alasan. Itu karena aku yang sama-sama condong di antara keduanya, dan pastinya karena hal itu aku tidak memihak ataupun menyalahkan sisi yang lain.

Dibilang aku lebih baik, bohong. Namun jika dibilang aku lebih nakal, itu tak benar juga.

Makanya, disaat orang-orang menyebutku netral, aku tak masalah.

Memangnya kenapa? Menjadi netral itu enak, kok. Bisa beradaptasi di keadaan apa saja, baik itu buruk maupun indah.

Namun itu sebelum aku dihadapkan kejadian yang membuatku harus memilih antara keduanya. Kejadian tak terduga, yang tak pernah kuharapkan untuk terjadi di kehidupan netralku ini.

Manakah yang harus kupilih?

Teman-teman pintarku–

–atau teman-teman nakalku?

***

netral.
young adult - original character.
©huangralnjun, 2020.

welcome!

netral.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang