10. - Insiden Kantin

90 18 0
                                    

Brakk!

Prang!

"PUNYA MATA KAN?!"

Teriakan menggelegar itu mau tak mau mengambil alih atensi Raja dan seluruh atensi penghuni kantin. Di sana, lebih tepatnya di tengah-tengah kantin Raksi menatap seorang perempuan nyalang.

Jika dari situasinya, Cleovansa menduga kalau si perempuan itu tak sengaja menabrak Raksi saat sedang membawa semangkuk mie ayam dan es teh poci sampai-sampai semuanya tumpah mengenai seragam Raksi.

Jelas saja Raksi marah, bajunya terlihat begitu kotor akibat noda mie ayam dan teh. Kalaupun Cleovansa ada di posisi Raksi, mungkin dia akan melakukan hal yang sama. Tapi tidak dengan kekerasan.

Raja melipat tangannya didepan dada. Haikal baru kembali dari memesan soto pun ikut melakukan apa yang Raja lakukan seolah ini semua adalah tontonan seru untuk mereka.

"LO TULI HAH?!" Raksi menoyor kepala perempuan ber-name tag Diana keras-keras sampai terhuyung dari tempatnya berdiri.

"Maaf kak, a-aku gak sengaja." Lirih perempuan itu ketakutan. Tubuhnya gemetaran serta matanya terus mengeluarkan air mata tak henti-henti. Tak ada yang berani menolongnya jika sudah seperti itu. Mereka tidak akan pernah mau mengorbankan ketenangan masa sekolah mereka hanya karena menolong seseorang yang sedang di bully oleh geng-geng berkuasa di sekolah ini.

"Maaf Lo bilang?! Baju gue sampe kotor gini lo minta maaf! Heh denger!" Raksi mencengkeram kuat dagu Diana. Matanya tak henti menatap Diana nyalang.

"Kata maaf gak bisa ngembaliin baju gue jadi bersih kayak semula!" Teriak Raksi seraya menghempaskan dagu Diana kasar.

"Cewek sialan!" Maki Raksi. Dia geram dengan tangisan Diana yang memekakkan telinganya. Dengan cepat dia melepaskan almamater sekolah serta kemejanya lalu melemparnya pada wajah Diana dengan perasaan dongkol.

"Gue pastikan hidup lo disekolah ini gak akan aman lagi." Ancam Raksi lalu melenggang pergi ketempat gengnya berada. Untung saja tadi pagi dia memakai kaus lagi sebelum memakai kemeja sekolah sehingga tidak perlu repot-repot membeli baju sekolah baru. Biar saja nanti dia menyuruh Aji atau Raja membelikan yang baru.

"Gilak, tumben banget seorang Raksi Adyastha nge-lepasin pengganggu gitu aja?" Kompor Haikal suks sukses mendapatkan jitak-an keras dari Cleovansa. Gadis itu kebetulan duduk di depan Haikal, jadi gampang untuknya men-jitak Haikal saat perkataan lelaki itu sudahlah melewati batas.

Se-kasihan apapun Cleovansa pada orang-orang yang di-bully oleh teman-temannya, dia tidak akan menolongnya karena Raja serta yang lainnya pasti menghalangi Cleovansa dan pasti akan melakukan hal lebih buruk pada orang yang mereka bully gara-gara dibela olehnya.

Jadi lebih baik Cleovansa itu diam tanpa harus mengurusi masalah pacar serta temannya yang tiada ujung itu. Lagipula dia enggan membuat masalah besar yang dapat melibatkan Ayah. Dia tak mau ayah khawatir terhadap putri tunggalnya, ya walaupun geng BO pasti melindunginya, tapi tidak masalah jika Cleovansa berjaga-jaga.

"Ja, pinjem jas sekolah lo dong." Pinta Raksi. Tanpa banyak bicara, Raja melemparkan jas miliknya yang langsung ditangkap Raksi.

"Kok bisa?" Raksi menatap Cleovansa penuh tanda tanya. Dia kurang menangkap maksud pertanyaan Cleovansa. Untunglah Aji peka dan menjelaskan semuanya saat Raksi berjalan tiba-tiba gadis bernama Diana itu berbalik tanpa melihat sekitar sampai akhirnya membuat Raksi tersulut emosi.

Cleovansa mengangguk tanda bahwa dia mulai mengerti kenapa bisa sampai Raksi semarah itu. Cleovansa kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Raja. Tangannya memeluk lengan Raja. Sifat manjanya sedang kumat.

RAJA | Na Jaemin [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang