3. - Tidak Normal

148 28 0
                                    

Cleo termenung di tempatnya. Pikirannya terus memikirkan hubungannya dengan Raja. Jika boleh Cleo jujur, hubungan seperti ini bukanlah yang ia inginkan.

Ia ingin hubungan yang normal seperti hubungan remaja gadis-gadis lain yang selalu ia amati. Bagi Cleovansa, Attala Rajasa itu tidak normal. Keinginan Cleo tidak sulit. Ia hanya ingin diperlakukan layaknya kekasih di luar sana.

Terkadang ia iri pada para gadis di sekolahnya yang selalu diperhatikan pacarnya secara langsung, diperlakukan dengan manis dan menghabiskan waktu bersama dengan hal hal sederhana.

Selama ini Raja selalu memberikan barang mewah yang tidak sama sekali ia pakai. Bahkan ketika ia sakit selama tiga hari dan meminta Raja menemaninya, Raja hanya menyuruh Jovan untuk menemani Cleo.

Satu tahun hubungan mereka terjalin Cleovansa merasa hanya dirinya yang mencintai Raja. Lalu jika begitu, mengapa dulu Raja sampai bertekuk lutut memintanya untuk jadi pacar?!

Bukannya Cleovansa tak bersyukur. Raja memang gentle dengan selalu sigap menolongnya, tapi apa itu bisa diisyaratkan kalau Raja sangat mencintai dirinya seperti kata Bayuaji dulu?

Raja bukan orang yang mudah jatuh cinta. Raja bakal nunjukin rasa sayang dia dengan sikap, bukan dengan kata-kata.

Tanpa diminta, air mata Cleovansa mengalir dengan sendirinya. Inilah mengapa Cleovansa tidak pernah mau membahas atau mengingat hubungannya dengan Raja, karena pasti ia akan tiba-tiba menangis tanpa sebab.

"Lo kenapa Cle?" Cleo menoleh pada Kiara, teman sekelasnya yang kebetulan duduk di seberang bangkunya.

"Hm? Gak apa-apa kok hehe." Cleo menghapus air matanya dengan cepat.

Mungkin tidak seharusnya Cleovansa berpikiran seperti itu tentang Raja. Walau bagaimanapun lelaki itu adalah pacarnya dan selalu menolongnya ketika sedang kesusahan. Mungkin memang pikiran Cleo tentang Raja sudah salah sejak awal hanya karena kata cinta tak pernah terucap sekalipun dari bibir Raja. Jika dilihat dari sikap Raja selama ini seharusnya Cleo menerima Raja dengan segala sikapnya.

Walau terkadang Cleo muak dengan sikap diktator Raja, sebisa mungkin ia menenangkan lelaki itu agar tidak lepas kendali. Bunda pernah bilang kalau lelaki keras seperti Raja harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan kelembutan. Karena semakin keras kita menghadapi  Raja, akan semakin keras pula dia memberontak.

"Lo kayaknya lagi banyak pikiran." Cleovansa tersenyum kecil saat mendapati lelaki berambut gondrong yang duduk didepannya tiba-tiba menoleh.

Haje. Begitulah panggilan murid murid memanggilnya. Dia cukup populer sama seperti Raja dan gengnya. Bahkan para murid sering kali membandingkan ketampanan Haje dengan Jovan dan Raja.

Dari perilaku Haje selama mereka satu kelas setahun ini, ia jadi bisa menyimpulkan kalau lelaki yang kerap kali keluar masuk ruang bimbingan konseling itu juga memiliki sikap yang baik yang tidak pernah ditunjukkan kepada murid diluar kelas mereka.

Tapi sejauh pengamatan Cleo di kelas, sepertinya hubungan Jovan, Aji dan Raksi sedikit tidak baik dengan Haje serta temannya. Terbukti dari perilaku mereka yang terkadang ribut atau saling memberikan tatapan benci satu sama lain.

Cleovansa menggeleng kecil. "Aku gak apa-apa kok. Tugasnya udah selesai?" Tanya Cleo mengalihkan pembicaraan.

"Ya. Mau liat gak? Lo belum dua soal tuh." Tunjuk Haje pada buku tulis Cleovansa yang terbuka menunjukkan lima soal matematika yang baru dikerjakan tiga soal.

Kedua bola mata Cleovansa mendadak berbinar mendengar pertanyaan Haje. "Boleh emangnya?"

Lelaki itu berdecak kecil lalu meletakkan buku tulisnya di meja Cleo. "Makasih loh ya." Ujar Cleo lalu dengan cepat menyalin pekerjaan Haje.

RAJA | Na Jaemin [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang