20. - Debat

63 12 1
                                    

"Kamu yakin sama keputusan kamu ini?"

"Rico yakin Mah, tapi Mamah sama Papah ngijinin kan?"

"Kita lihat kedepannya ya? Kalau terjadi sesuatu lagi sama Alesha maka Papah setuju dengan permintaan kamu."

"Iya Pah, Rico juga sebisa mungkin bakal jagain Shasha. Maaf kalau selama ini Rico ngecewain kalian berdua." Haje menunduk dalam-dalam. Dia merasa bebannya telah terangkat setelah mengatakan yang selama ini terjadi pada orang tua Alesha.

Bukan hanya tentang gadis itu, tapi tentang kehidupan dan perilaku Haje selama ini pada putri tunggal mereka yang sempat dia lalaikan perlindungannya.

"Rico, jangan terlalu lama menyesal, ada sesuatu yang perlu kamu perbaiki bukan?"

Mengangkat kepala, tatapan Haje beradu langsung dengan tatapan tegas Papah. "Tebus kesalahan kamu. Perbaiki apa yang rusak, tebus janji yang telah hilang, dan kembalikan waktu yang telah terbuang sia-sia. Bisa?"

Memantapkan perasaan Haje berujar, "Bisa!"

•••

Raja menyandarkan tubuhnya disamping Cleovansa. Kejadian beberapa jam yang lalu berputar di kepalanya bagaikan kaset rusak.

Perkataan Lexi, pengakuan Aji, dan segala tentang Luna kembali bermunculan saat segalanya berubah begitu banyak setelah Luna pergi. Tapi sekarang gadis itu kembali, Raja tidak tau apa yang akan terjadi pada keluarganya nanti. Yang pasti itu adalah hal besar bagi keluarga Adijaya.

Mungkin terutama untuk Bayuaji.

Kemunculan Luna adalah hal yang paling dinanti-nanti oleh Aji sedari dulu, tapi keadaan sudah berubah sejak setengah tahun terakhir. Andai Luna muncul lebih awal, andai Luna memberitahu keberadaannya, andai Luna tidak menghindar, pasti semuanya tidak akan serumit sekarang.

Seandainya Lexi tidak datang, Raja mungkin tidak akan pernah tau permasalahan Aji. Kalaupun tau, pasti terlambat.

Raja masih ingat Luna Elmira. Gadis dengan tutur kata lembut itu adalah sosok yang elegan dan memiliki pembawaan yang dewasa. Luna adalah tipe idaman Aji dan keluarga Adijaya sejak dulu sebab gadis itu memiliki sifat yang sama seperti Yhara-Mami Aji.

Luna, Lexi dan Alesha. Mereka bertiga sama seperti geng laki-laki di SMA Bradikara. Tiga bintang berjajar milik Beta Orionis, atau mungkin juga milik Alpha Orionis. Ketiga gadis itu dekat dengan dua geng mereka, dan jika diingat lagi permusuhan AO dan BO adalah gara-gara Cleovansa.

Raja dan Haje menjadi musuh demi mendapatkan Cleovansa. Pernah terbesit dalam hati Raja perasaan menyesal karena telah merusak persahabatan AO dan BO hanya demi seorang gadis. Tapi disisi lain Raja juga mencintai Cleovansa dan tidak mau melepaskan gadisnya.

"Kamu ada masalah?"

Raja enggan menjawab pertanyaan Cleovansa. Untuk saat ini ia hanya akan menemani gadisnya, tanpa ingin menjelaskan apapun tentang Lexi. Menurut Raja, Cleovansa tidak perlu tau Lexi dan kehidupan masa lalunya sebelum mereka bertemu. Yang perlu Cleovansa ketahui, Raja mencintainya tidak lebih dan tidak kurang sebagai seorang pacar.

Dan menjadi pacar bukan berarti harus tau seluk beluk kehidupan pribadi bahkan keluarganya. Mungkin Raja memang membiarkan Cleovansa masuk kedalam kehidupannya, diterima oleh keluarga besar, disayangi Mama dan Papa, dan dijaga oleh teman-temannya. Tapi itu semua bukan berarti Raja lebih mencintai Cleovansa dibandingkan saudara dan orang-orang yang lebih dulu hadir. Tidak.

Raja memang egois dengan membatasi pengetahuan Cleovansa tentangnya dan keluarga besarnya, tapi bukan berarti karena Cleovansa mencintai dia, jadi Raja mengambil kesempatan untuk mengetahui segala rahasia keluarga Madava, bukan seperti itu. Raja tidak akan mau mencari tau sesuatu hanya karena rasa penasaran. Lagipula ia tidak peduli rahasia apa yang Cleovansa dan keluarga gadis itu tutupi, baginya itu rahasia Cleovansa dan juga sebaliknya.

Mengenai Kenzie, Raja tau tidak semata-mata mengulik kebenaran secara paksa dari kakak kandung Cleovansa. Ia hanya cekcok sedikit saat Kenzie selalu menatap Cleovansa diam-diam. Dan tanpa diminta, Kenzie sendiri yang membocorkan rahasia itu pada Raja.

Sebab itu Raja tidak mengatakan kebenaran apapun pada Cleovansa. Ia lebih suka pacarnya mengetahui dengan sendirinya tanpa harus melibatkan Raja.

Ya, Raja masih tetaplah Raja yang cuek dan tertutup.

"Raja, siapa dia?"

Kontan alis Raja mengkerut tak mengerti. "Siapa?"

"Yang di kantin kemarin, terus kamu kenal dekat sama Alesha?"

Raja menghela nafas panjang, kenapa Cleovansa harus membahasnya ketika Raja enggan?

Alasan Raja tidak memberitahukan perihal Lexi dan Alesha bukan lain demi hubungan mereka juga. Tapi kenapa gadisnya ini selalu berusaha mengetahui semuanya, padahal jelas-jelas akan menyakiti hatinya?!

"Perlu dijawab?"

Gantian Cleovansa yang menghela nafas, ini yang dia tidak suka dari sikap Raja dari dulu. Selalu menyembunyikan banyak hal padanya. Dan Cleovansa tidak suka!

"Raja aku ini pacar kamu loh," sebal Cleovansa.

"Cleo, apa sikap aku selama ini kurang bagi kamu?"

"Maksudnya?"

"Kamu gak perlu tau banyak hal, kamu pasti tau sendiri kalau aku jelasin semuanya, kamu pasti sakit hati dan bersikap seolah olah kamu yang paling tersakiti!" Tegas Raja.

Cleovansa menatap Raja tak percaya. Pacarnya sudah berubah di mata Cleovansa. Lelaki itu sudah tidak sama lagi seperti dulu.

"Kamu berubah!" Ketus Cleovansa lalu mengalihkan pandangannya, enggan menatap Raja.

"Gak ada yang berubah, aku masih sama seperti dulu. Mungkin kamu yang belum cukup baik mengenal aku!"

"Cleo, kayaknya kamu terlalu banyak salah faham selama ini. Lebih baik kamu renungi lagi hubungan kita, dan apa saja yang salah kamu pikirkan baik-baik. Aku pergi,"

Raja bangkit dari duduknya hendak meninggalkan Cleovansa yang mulai berkaca-kaca.

"Kamu bilang mau nemenin aku. Kenapa pergi?" Lirihnya membuat Raja mengacak rambut kesal.

"Aku kesini awalnya mau ketenangan, tapi gak aku dapatkan sama sekali. Beban pikiran aku banyak Cle, bukan hanya tentang kamu. Lebih baik aku pergi daripada nyakitin kamu kan?" Ujar Raja tanpa menatap Cleovansa. Ia melangkah pergi, enggan menoleh sama sekali pada Cleovansa yang menunjukkan sorot terluka.

•••

"Apa kabar?"

Alesha tersenyum teduh saat sahabatnya yang beberapa tahun ini tidak terlihat dimana-mana duduk tepat di depannya. Wajah cantik itu masih kuat dalam ingatan Alesha. Perlahan tapi pasti air matanya menetes begitu saja bersama dengan senyum manis yang dia ukir.

"Alesha Valerie Yudhistira, kamu ternyata masih sama seperti dulu ya? Masih cengeng," Gadis di depan Alesha itu terkekeh kecil lantas menyerahkan sapu tangannya.

Alesha ikut terkekeh kecil seraya mengelap air matanya dengan sapu tangan milik gadis didepannya.

"Tiga tahun ternyata lama juga ya, Sha?"

"Butuh dua tahun lebih untuk aku siap kembali ke sini. Tapi kayaknya kalian udah banyak berubah ya, atau mungkin karena aku terlalu lama pergi sampai-sampai kalian berubah sebegitu banyak nya?"




***
Terimakasih telah membaca cerita RAJA

***Terimakasih telah membaca cerita RAJA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAJA | Na Jaemin [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang