24. - Tragedi Roof top

81 13 0
                                    

"Kamu menerima perjodohan itu?"

"Perjodohan itu disepakati sebelum aku lahir, bahkan kalaupun enggak dengan Raja, seharusnya aku berakhir dengan Aji kan?"

"Apa aku menghalangi kamu untuk bersama Aji?"

"Enggak Luna. Aku enggak pernah sekalipun menaruh hati pada Aji, itu hanya sebuah perumpamaan. Hanya, aku bingung sama semua ini,"

Luna tersenyum teduh. "Bagaimana dengan Haje? Kamu ingin meninggalkan dia demi Raja? Mereka berdua sahabatmu, sahabat kita, pilih salah satu yang sekiranya bisa kamu jadikan pelindung. Pilih dia yang bisa menempatkan kamu lebih tinggi daripada egonya." Luna menatap lekat raut wajah Alesha.

Gadis keturunan Yudhistira itu tersenyum kecil lalu mengangguk. Bayangkan seseorang terlintas begitu saja di kepala Alesha saat Luna mengatakan kalimat terakhirnya.

"Ayo kembali, Luna. Ada banyak orang yang menunggu kedatangan kamu. Ini sekolah impian kamu kan? SMA Bradikara, yang kamu janjikan akan mengukir sebuah kisah," Alesha menoleh pada gerbang utama sekolah mereka lalu kembali menatap Luna.

Tadi, setelah ia turun dari roof top, Lexi memberitahu kalau Luna ingin berbicara serius berdua dengannya. Tanpa Alesha duga, Luna ada di sekolahnya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan Sha, sekarang siapa pilihan kamu?"

•••

Cleovansa menatap punggung tegap Raja tanpa ada niat menyusul untuk sekedar meminta maaf. Kedua matanya berkaca-kaca, kini tidak akan lagi sosok Raja di hidupnya.

Cleovansa memukul dadanya pelan, berusaha menekan rasa sesak saat menghadapi kenyataan bahwa hubungan dua tahunnya dengan Raja kandas karena kebodohannya.

Dia sadar kalau Raja sakit hati dibandingkan seperti itu, namun itu satu-satunya cara agar Cleovansa lepas dari Raja.

Tidak.

Cleovansa tidak berniat menjalin hubungan dengan Haje setelah putus dari Raja. Dia cukup tau diri kalau keberadaannya hanya akan menghancurkan persahabatan mereka lagi.

Hatinya perlu waktu untuk menerima semua kenyataan kalau nanti tidak akan ada sosok Raja yang memintanya datang ke rumah karena Mama kangen, tidak akan ada sambutan ramah dari keluarga Kavindra, tidak akan ada lagi Beta Orionis yang melindunginya saat tidak ada Raja, tidak akan ada lagi perhatian dan candaan Haje di jam pelajaran. Semuanya pasti berubah setelah ini, tinggal menyiapkan hati untuk menghadapi semuanya saja.

Bahkan setelah satu Minggu berlalu, Raja masih enggan melihat wajahnya, sikapnya kembali dingin dan diktator. Cleovansa mewajarkan semua itu, tapi Ranya? Sahabatnya itu malah memilih bersama Aji.

Tapi Cleovansa masih beruntung masih punya Sevanya, Mandala, dan Rubiena yang setia menemaninya tanpa mengeluh sekalipun.

"Udah seminggu, lo gak ada niatan balikan sama Raja?" Tanya Mandala saat hanya ada mereka di kelas. Sevanya dan Rubiena tadi pamit ke kantin, membeli makanan.

"Kayaknya enggak deh. Kalau jodoh, suatu hari nanti mungkin aku bakal balik sama dia kok. Buat sekarang dia butuh waktu buat nerima kelakuan buruk aku." Kata Cleovansa setenang mungkin.

Mandala menepuk punggung sahabatnya pelan. "Sabar ya Cle. Gue gak bisa ngerasain apa yang lo rasa, tapi kalau lo butuh bantuan apapun, gue pasti bantu sebisa mungkin." Ujar Mandala meyakinkan.

"Makasih udah berusaha ngerti aku, Man."

"Sama-sama. Itu gunanya sahabat, Cle."

•••

Raja tersenyum saat Lexi datang bersama Alesha juga Rachel. Hari ini mereka—anak-anak Orionis kembali berkumpul lengkap.

Lebih mengejutkan saat mereka tau kalau Rachel adalah pacar Satria. Mereka tidak pernah tau kalau Satria diam-diam punya pacar, laki-laki itu sangat pendiam, mungkin kecuali pada Haje dan Alesha maka Satria akan banyak bicara.

RAJA | Na Jaemin [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang