37. - Mengenai Dia

65 11 0
                                    

Jovan mengumpat pelan saat Raja tiba-tiba datang kerumahnya dan nyelonong masuk kedalam kamarnya tanpa permisi. Raut muram yang Raja tunjukkan membuat pemilik Hartanta Luxury showroom itu tak berani memarahinya. Apalagi baju militer yang masih melekat di tubuh Raja semakin membuat Jovan tak berani mengumpati sahabatnya terang-terangan.

Dengan perasaan dongkol, Jovan mendudukkan diri di samping Raja. Dia mengeluarkan handphone dan mulai bermain game seraya menunggu Raja mengatakan maksud kedatangannya ke rumah Jovan.

Raja mendesah pelan, "Van, elo pernah dijodohin?" Tanya Raja tiba-tiba.

Jovan tersedak liurnya sendiri, raut wajahnya menunjukkan sebuah ketidakpercayaan pada apa yang Raja katakan. "Lo di jodohin? Sama siapa?" Tanya balik Jovan. Dia menyimpan handphone nya agar lebih jelas mendengarkan Raja.

Raja berdecak, ia melempar boneka mobil kesayangan Jovan pada wajah si tuan rumah. "Jawab aja! Elo pernah dijodohin enggak?"

"Sakit Anjeng! Kalo lo nanya gue jelas jawabannya enggak. Diantara orang tua kita yang ketat peraturan-peraturan keluarganya ya cuma keluarga elo, Raksi, Zaidan, Satria, sama Haje. Emang kenapa sih, kok bisa sampe dijodohin?"

"Sebenarnya kalau gak cocok Papa bilang gue bisa batalin perjodohannya, tapi ... "

Jovan mengerutkan keningnya, Raja ini kalau bicara kenapa setengah setengah sih?! Kan Jovan jadi penasaran.

"Tapi apa? Ceweknya jelek?"

Raja mendengus, "Enggak jelek, malah dia cantik, anggun, bijak, sama kayak Alesha, ya sedikit sama lah kayak Cleo juga."

Jovan mangut-mangut seakan mengerti maksud dari perkataan Raja. "Terus? Lo memandang dia kayak Alesha dan Cleo? Dan lo menerima dia karena memiliki kesamaan sifat sama Alesha yang anggun?"

"Enggak gitu sebenarnya. Dia, seperti misterius. Saat gue tanya masa lalu nya, dia dengan gamblang menjelaskan,"

"Lalu? Bukannya itu bagus? Dia jujur." Respon Jovan yang dibalas gelengan Raja.

"Iya, emang bagus. TAPI MASALAHNYA DIA NGOMONG NAMA ORANG TAPI DISAMARKAN PAKE JULUKAN YANG GUE GAK NGERTI!!" Teriak Raja frustasi.

Jovan terkekeh kecil, dia menepuk pundak Raja pelan. "Mungkin itu tandanya elo harus memahami dia lebih dalam lagi. Perjodohan kalian di setujui kedua belah pihak kan? Jadi jangan cuma mengandalkan satu orang yang berusaha memahami. Kalian berdua harus sama-sama bisa saling mengerti, karena gue rasa kalian masih dibayang-bayangi perasaan masa lalu."

Raja mengerang frustasi. Ia juga bingung pada perasaan nya sendiri. Seharusnya yang ada di hatinya saat ini adalah Cleovansa yang dulu jelas-jelas pernah menjalin hubungan dengannya, tapi mengapa hatinya malah terhenti di Alesha?

Apa yang salah dari Raja? Mungkinkah perasaan ini muncul karena karma? Dulu saat Alesha mencintainya ia malah menyia-nyiakan nya dan malah dibutakan oleh dendam dan malah merebut Cleovansa dan berbahagia di atas penderitaan para sahabatnya.

Jika memang karma, maka Raja menyesal. Sakitnya masih terasa sampai sekarang walau sepuluh tahun telah berlalu. Andai dulu Raja masih menjadi tunangan Alesha, apakah saat ini ia sudah memiliki keluarga bahagia seperti Satria?

Helaan nafas Raja terasa berat. Harapannya hanya sebatas angan-angan saja. Gadis yang dinanti tak kunjung datang, dan harapan-harapan di hati Raja semakin hari semakin besar untuk hidup bersama Alesha.

Mengenai perjodohannya, haruskah Raja mulai menerima Yasmine? Tapi gadis itu masih terbayang-bayang pada seorang laki-laki bernama Prince. Raja juga masih terbayang-bayang sosok Alesha dan tidak sedikit juga terbayang bayang kebiasaannya dengan Cleovansa di masa lalu. Lantas Raja harus bagaimana?!

RAJA | Na Jaemin [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang