Cp.9

10 2 0
                                    

Happy reading😘
                                        

Audrey mengernyit saat Pria didepannya menyodorkan sesuatu.

Keduanya kini duduk berhadapan di salah satu Cafe tempat dimana Audrey dibawah dan ia sama sekali tak mengerti apa maksud dari semua ini.

"Ini apa?" Audrey mengambil plastik tersebut dengan wajah bingung. Ia menatap Aidan yang hanya diam tanpa mengatakan sesuatu.

"Kau bisa melihatnya, tak perlu banyak tanya." Ucap Aidan pada akhirnya.

Audrey mengernyit belum menangkap maksud dari ucapan Aidan. Aidan menghela nafas kasar. Sedikit emosi melihat kebodohan perempuan didepannya.

Tidak kah Audrey menangkap maksudnya.

"Kau pasti tahu siapa aku dan kenapa kau bisa ada disini. Kesalapahaman malam itu...." Aidan menjeda beberapa detik sebelum melanjutkan, " aku tak ingin jika sampai kau hamil, dan mengambil keuntungan dari situ." Lontarnya dengan santai, sebelum meraih Cangkir kopi didepannya.

Audrey menatap datar Aidan, berusaha menahan kemarahnnya. Ia tak habis pikir dengan sifat pria ini. Beberapa menit yang lalu ia diseret dengan paksa untuk mengikuti pemilik netra hitam itu. dan sekarang lihat, dengan wajah tak berdosanya, mengatakan jika malam  itu sebuah kesalapahaman.

"Bedebah!! Kau pikir aku bodoh. Tak ada kata salah paham jika kau melakukan itu dengan sengaja..... Kau menyuruh orang menculikku dan memberiku minuman setelah itu aku tertidur dan saat aku bangun kau tiba-tiba berada diatasku dan aku mengingat semua yang terjadi malam itu." Geram Audrey muak. Bahkan tanpa sengaja ia mengumpat untuk pertama kalinya, karena pria itu.

Untunglah mereka berada di ruang VIP. Hingga tak ada yang melihat dan mendengar apa yang telah keduanya bicarakan.

"Aku tak pernah melihat pria seperti dirimu. Tak memiliki perasaan. Bahkan disaat kau seharusnya merasa bersalah atas semua hal yang terjadi, kau malah bersikap santai dan menjadikanku seperti wanita murahan. Kamu pikir masalah ini akan selesai,hah? Tidak sama sekali! Kau bahkan tak pantas disebut sebagai pria. Aku memang perempuan, tapi aku bukan perempuan lemah yang mudah digertak. Orang kaya memang selalu seperti itu, selalu rakus dan bersikap seolah ia yang paling berkuasa didunia. Aku tak butuh uangmu dan kau tak perlu khawatir, aku tak akan meminta hak'ku dan ini terakhir kalinya kau melihatku." Audrey berdiri dari duduknya dengan dada naik turun akibat terlalu emosi dan berbicara panjang tanpa jeda. Menatap Pria didepannya dengan tatapan tak bisa diartikan, sesaat sebelum ia melangkah menjauh dari sana.

Audrey keluar dengan menunduk , tak ingin memperlihatkan jika dirinya saat  ini sedang menangis.

tanpa sengaja perempuan itu menabrak Seseorang yang baru saja masuk. Membuatnya terdorong kebelakang hingga berakhir di lantai.

Audrey masih menunduk dan bergeming disana. Hingga sebuah tangan telulur untuk membantunya.

"Apa kau baik-baik saja?" Suara yang begitu familiar membuat Audrey memberanikan diri untuk mendongak.

"Audrey_" refleks orang orang   yang menabrak Audrey dengan wajah terkeju, saat mendapati Audrey yang bersimpuh didepannya dengan wajah basah karena menangis.

Audrey tak menggubris ia hanya pasrah saat orang itu membantunya berdiri. Sementara Aidan, ia menatap kedua orang itu dalam diam, sebelum berpaling dan meninggalkan cafe dengan jalan yang lainnya.

The Fate Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang