Belum melalui tahap editan yeh!!***
Perempuan itu larut dalam suasana menenangkan dan keindahan-keindahan yang disuguhkan Restoran ini sampai Tak menyadari jika seseorang datang dan duduk tepat didepannya. Memperhatikan wajahnya yang terlihat menggemaskan, yang tak perduli sekitarnya demi menikmati setiap sudut Restoran."cantik…" Audrey menoleh kaget ketika suara itu berhasil menyentaknya. Entah mengapa ia jadi memanas dipandang sedalam dan seintens itu. Ia mencoba untuk keluar dari suasana canggu itu dengan mengatakan."iy…iya tempat ini sangat cantik!"
"Bukan!" Sanggah pria itu dengan cepat. Audrey tercengan dengan wajah bingung.
"Ehh_Aah, Maaf!" Ucap Audre kikuk
"Kamu cantik, tapi akan lebih cantik jika kau tak menambahkan apapun diwajahmu." Perkataan pria itu membuat Audrey merona, ini benar-benar seperti makan malam romantis antara dirinya dan pria didepannya.
"Apa kau tidak mengenalku?"
"Aaah…Maaf, apa kita pernah ketemu sebelumnya?" Tanya Audrey bingung.
"Allard!" Audrey semakin dibuat bingung dengan pria didepannya.
"Apa kau tidak mengingatku sama sekali? Kita sudah dua kali bertemu, mustahil jika kau tak mengingatku." Ujar Allard tak percaya.
Audrey berusa untuk mengingat bentuk wajah Allard. Hingga ia teringat dengan pria yang ia tabrak waktu itu di Cafe.
"Apa itu kau?" Tanya Audrey memastikan. Allard mengangguk.
"Yah!"
"Sung...." Ucapan Audrey terpotong saat pintu masuk Restoran terbuka, memperlihatkan siluet seorang dengan perawakan tinggi.
Orang itu melangkah semakin mendekat dengan tenang namun ketenangan itu seperti ancaman mematikan yang mengintimidasi dibalik pencahayaan yang remang-remang.
Auedrey merasa ada yang aneh pada tubuhnya, dadanya bergemuru, perasaanya jadi tak enak. Saat siluet itu membawahnya kembali pada kejadian malam itu.
akhir-akhir ini ia sangat berhati-hati agar dirinya tak pernah bertemu dengan pria itu. Takut? Tidak, ia hanya tak ingin melihat wajah angkuh itu.
Siluet itu semakin dekat dengan Tempat dimana Audrey dan Allard duduk. Audrey berusaha untuk tetap tenang, meski jantungnnya saat ini berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
Kursi yang ditarik tepat di samping kanannya, semakin membuat perasaan Audrey tak karuan. Ia menahan mati-matian agar tak menoleh kesamping.
Orang itu adalah Aidan, ia menjatuhkan bokongnya disana tanpa repot untuk melirik sekitar.
"Sesuatu yang baru ku ketahui, ternyata kau adalah orang yang tepat waktu." Allard tersenyum sinis menyadari jika Aidan tengah menyinggungnya.
"Benarkah? selamat untuk pengetahuan mu itu!" Kata Allard masih santai, meski terselip tatapan tak bersahabat disana.
Audrey menatap Allard. Ia pikir keduanya saling kenal, namun anehnya, tatapan Allard dan nada suaranya seperti tak bersahabat dengan kehadiran pria disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fate Of Life
RomanceCHICKLIT - ROMANCE - FIKSI Pertemuan Audrey dengan Aidan, CEO Dari perusahaan INC Anderson Company berhasil membuat kehidupan Audrey yang semula baik-baik saja dan penuh ketenangan kini berubah 180 derajat. Hidup damai tidak lagi Audrey rasakan Sete...