Cp. 13

10 2 2
                                    

Hari ini Audrey pulang lebih awal dan meninggalkan Catryne yang katanya akan lembur.

Audrey berniat mengunjungi Aidan, setelah disibukkan dua hari belakangan ini dengan berbagai laporan pengauditan.

Dan hari ini juga ia baru mengetahui jika Tuan Miller adalah ayah dari pria itu. Audrey cukup dikejutkan dengan fakta yang ia ketahui. Aidan adalah pria sukses berambisi di usia mudah sedangkan Tuan miller pria sukses yang memiliki pembawaan santai dan terbilang Ramah pada siapapun tanpa memandang warna kulit. Sangat berbeda jauh dengan sifat-sifat yang Aidan miliki.

Berhubung karena Audrey baru memiliki waktu, ia ingin menjenguk Aidan. Ia cukup sadar diri untuk tidak melupakan apa yang telah pria itu korbankan.

Audrey sebenarnya tidak terlalu pintar dalam hal memasak dan ia juga jarang melakukan hal tersebut. Namun, sehubung dengan dirinya yang ingin berterimakasi pada Aidan, ia merelakan waktu dan tenaganya untuk membuatkan pria itu makanan.

Meski akhir-akhir ini Audrey terlihat kurang sehat.
Semua karena efek dari kerja full time dua hari yang lalu, juga pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran. Dihadapkan dengan angka-angka yang membuat otak harus berpikir keras, juga mengandalkan kejelian mata.

Setelah merasa cukup, Audrey menyatukan kotak makan dalam satu tempat. Perempuan itu menghela nafas lelah dan mengamati sekitar untuk memastikan jika tak ada lagi yang tertinggal.

Keringat disekitar kening terlihat mengalir bak tetesan Air hujan. Audrey merasa lelah setelah menghabiskan hampir tiga jam untuk memasak semuanya, padahal ia hanya memasak 4 jenis makanan yang ia ambil dari internet.

Audrey menarik kursi meja pantri dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Entah mengapa perempuan itu terlihat pucat padahal, ia hanya memasak makan yang menurutnya gampang tapi rupanya itu cukup menguras tenagannya, ditambah kurang tidur dan asupan.

Audrey beranjak dari sana dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket.

Sekitar 15 menit Audrey keluar dengan balutan handuk di seluruh tubuhnya. Berjalan menuju lemari pakaian dan pilihannya jatu pada X Line Dresses dengan warnah perpaduan Frost dan Salt.

Setelah merasa cukup Audrey meraih baguette bag. Berjalan menuju dapur untuk mengambil makanan yang sudah ia siapkan.

Audrey menyapu pandang seluruh area parkiran setelah berhasil keluar dari basement.  Perempuam itu menghelah nafash saat memikirkan sudah berap banyak uang yang keluar hari ini.

Dengan cepat perempuan itu melangkah menuju Ojol yang sudah ia pesan sebelum terun ke basement.

"Massachusetts General Hospital-Internal Medicine Associates." Beritahu Audrey sebelum naik.

***

Audrey menatap bangunan didepannya dengan perasaan gusar.  Haruska ia naik seperti tujuan awal atau pulang tanpa membawa apapun. Ia bimbang, dilema dengan apa yang ia lakukan. Takut jikalau makanan yang ia masak ditolak dan malu karena bersifat layaknya orang akrab.

Audrey kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya. Berharap pilihan yang ia ambil tidak akan membawa penyesalan nantinya.

Saat ingin memasuki basement Rumah sakit Audrey berhenti, mematung dengan apa yang ia lihat dari jarak 10 langkah dengannya. Seorang yang masih ia ingat dengan jelas terlihat menenteng sesuatu ditangannya dengan satu tangan lainnya menggandeng lengan pria yang berjalan bersamanya.

Ingatan Audrey membawahnya pada kejadian dimana ia tak sengaja menyenggol pelayan hingga minuman yang dibawah wanita itu tumpah mengenai baju perempuan yang sudah berdiri didepannya saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fate Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang