Cp. 12

13 1 0
                                    

Tatapan dingin nan menusuk lengkap dengan ekspresi datar itu menatap penuh fokus pada objek yang sedang duduk di job kemudi mobil yang sedang terparki manis di sisi taman sebuah hotel ternama di Cambridgen.

Aidan, pria itu sama sekali tak bisa melepas sedikitpun tatapan pada perempuan yang selalu memenuhi kepalanya belakangan ini.

Perasaan Aidan mulai bercabang, selama ini ia berusaha keras untuk mengetahui keberadaan perempuan itu, namun ia sama sekali tak bisa menemukannya.

Rindu yang pria itu rasakan semakin bertambah dan sekarang rindu itu membuatnya ingin langsung menghapiri perempuan itu, mencurahkan isi hatinya tentang perasaan yang selama ini ia rasakan selama gadisnya tidak ada.

Namun, entah mengapa melihat orang yang selama ini dirindukan dan dikhawatirkan terlihat baik-baik saja  dan segar seperti tak memiliki beban,  membuatnya ingin membunuh Seseorang dan mungkin jika nafsu itu memang memaksanya untuk membunuh maka ia tak akan jauh-jauh untuk mencari mangsa, karena Tristan sudah ada disana untuk ia jadikan mangsa.

Aidan keluar dari mobil pandangannya masih tak lepas dari perempuan itu. Tristan yang meneriaki namanya bahkan tak dihiraukan.

Dengan langkah lebar Aidan melangkah  menuju dimana perempuan itu berada.

Tristan juga ikut turun, mengejar langkah pria itu yang semakin cepat menyusuri trotoar.

Aidan adalah orang yang memiliki gensi tinggi dan  hati yang sekeras batu. Namun, layaknya orang yang tak memiliki harga diri, Aidan mengayun langkahnya untuk menghampiri perempuan yang membuat hatinya tersakiti  karena rindu yang menggelora. Dan ia juga ingin memperjelas semuanya, ia ingin menanyakan mengapa perempuan itu tiba-tiba menghilang dan menyiksa dirinya dengan jarak dan kerinduan.

Bella Caralisle, perempuan yang meninggalkan Aidan disaat laki-laki itu sudah mempercayakan hatinya dan memberikan segalanya pada perempuan itu.

Perempuan yang berhasil meluluhkan hati dingin Aidan dengan parasnya yang cantik, juga sifat manja dan Agresifnya.

Hanya Bella yang berhasil membuat laki-laki itu tunduk.

Cinta Aidan yang sangat besar untuk Bella, membuat pria itu terus menuruti keingin perempuan itu. Dan pada akhirnya ia kembali di khianati.

Tapi bella telah mengubah segalanya, Aidan yang sangat membenci kata itu justru tak memperdulikan hal itu lagi, ia tak bisa menghilangkan perasaannya pada perempuan beriris Jet black itu.

"Hey, kau mau kemana? Kita hampir terlambat, ck!!" Tristan berdecak melihat Aidan yang terus berjalan tanpa menunggunya.

"Pria kesepian itu selalu saja tak terduga." Gumam Tristan pelan. Pria itu kembali melangkah setelah sempat berhenti.

Aidan berhenti sesaat, matanya kembali menatap pada mobil yang perlahan melaju dari sana. Tanpa pikir panjang pria itu mempercepat laju larinya.

Aidan menatap sekitar untuk memastikan dirinyaa akan aman ketika menyebrang. Mata Tajam milik pria itu semakin menajam saat tak sengaja melihat perempuan yang berdiri ditengah jalan dengan mata terpejam.

Aidan tahu betul siapa perempuan itu, ia heran apa yang perempuan bodoh itu lakukan ditengah jalan seperti ini. Apakah ingin melakukan atraksi ataukah ingin memajak pengendara yang lewat.

Namun sedetik kemudian pria itu membelalak dan langsung menerobos di tengah kendaraan yang lalu lalang saat melihat sebuah mobil yang melaju berlawanan arah dengannya sedikit lagi menghantam tubuh Audrey.

"AIDAN AWAS!" Teriak Tristan kala melihat Aidan dengan nekat berlari menghampiri seorang perempuan yang hampir tertabrak oleh mobil, jika saja Aidan tidak segera mendorong perempuan itu dan mengorbankan dirinya sendiri.

The Fate Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang