Chapter 7.

34 3 0
                                    

HALLO SEMUANYA...
JUMPA LAGI DENGAN CARAMEL DAN ALASKA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA:)

HAPPY READING...

****

Hari ini Alex, Brian, Aji, Angga, Dan Andre kembali berkumpul di rumah Alaska yang tongkrong able banget. Apalagi sekarang Ardi-- papahnya Alaska yang sedang keluar kota mengurus bisnisnya, membuat mereka tidak takut untuk menghabiskan waktu lebih lama di rumah Alaska yang selalu menyediakan banyak makanan enak oleh Tia.

"Ga, pinjem duit dong," lontar Brian seraya berpindah duduk mendekat pada Angga yang sedang tidur selonjoran di gazebo.

"Jatuh miskin lo?" Tanya Angga.

"Sembarangan! Gak tau apa, kalo keluarga gue tuh kaya tujuh turunan lima belokan," sanggah Brian.

"Iya kaya sampe tujuh turunan, tapi 'kan lo turunan ke delapan yan," sahut Aji. Brian mendelik ke arah Aji tak terima. "Enak aja! Asal lu tau ya. Gue tuh bukan turunan ke delapan."

"Terus?"

"Ke sembilan," Brian berujar dengan bangga, membuat semua yang mendengarnya tergelak tawa.

"Yaaa hahahaha... Miskin dong lo," ujar Alex.

"Dih, dih, lo pada gak tau kan butik yang gak jauh dari sekolah itu punya siapa?" tanya Brian.

"Punya siapa emang? Nyokap lo?" Tanya balik Andre.

"YA PUNYA ORANG LAH BEGO!" balas Bria, lalu dia tertawa terpingkal sendiri sambil memukul paha Angga.

Sedangkan yang lain hanya diam melihat Brian yang sedang tertawa, entah menertawakan apa. Jokes-nya gak banget pikir mereka.

Brian menghentikan tawanya, lalu melihat teman-teman yang melihat dia dengan tatapan datar.

"Eh, kenapa tuh mata kalian pada liatin gue? Naksir lo pada sama gue?" Celetuk Brian.

"Lo kira kita pada gay apa?" Ucap Alex sambil menahan kesal setelah mendengar tawa Brian yang sungguh tidak enak didengar.

"Udah Lex, kita yang orang waras diem aja." Ujar Alaska.

"Sekate-kate lo Aska, asal lo tau ya. Gue ini bukan kekey yang tahan dengan segala hujatan mu yang menyakiti relung hati ku yang selembut sutra, sebening embung di saat pagi hari setelah hujan, dan bukan rumput yang kau bisa injak-injak dengan seenak maumu," ujar Brian mendramatisir, membuat mereka yang mendengarnya ingin muntah.

"Apa gue gak denger." Alaska bukan menutup telinganya, melainkan mata dengan ke dua tangan.

"Tiba-tiba kuping gue sakit," ujar Andre. "Apalagi gue Dre yang ada disebelahnya, rasanya gue pengen berak." Angga berdiri berpindah tempat menjadi duduk di sebelah Alaska.

"Jahat lo pada, hati dedek sakit." Brian kembali mendramatis seraya meremas dadanya.

"Gak waras nih anak," seru Aji. "Al, telepon RSJ cepetan Al, bilang ada yang kabur dan nyasar ke sinih," ujar Aji lagi.

"Lo bener ji, ahhh- ponsel gue mana lagi." Alaska pura-pura mencari ponselnya, padahal ponsel itu jelas-jelas ada di hadapannya.

AKSARA RASA: (GONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang