Chapter 3

51 9 1
                                    

KALO ADA TYPO KASIH TAU AKU YA.

Note:

Cerita ini pernah aku publish dengan judul yang sama, hanya saja alurnya sedikit berbeda dengan alur yang dulu.

HAPPY READING•••••

****

- mengharapkan mu sama saja mengharapkan melihat sebuah oasis di tengah gurun yang gersang-

*****

Sepulangnya dari sekolah, Caramel berniat untuk pergi ke toko buku untuk berburu novel yang baru-baru ini liris. Caramel adalah orang yang termasuk menyukai cerita fiksi dengan konflik yang ringan, seperti cerita yang ber-genre comedy - romantice.

Tangan gadis itu mengambil salah satu judul novel dan membaca sinopsisnya. Sedangkan ditangannya sudah terdapat novel yang dari awal diincarnya. "Gak dulu deh, aku lagi gak pengen nangis."

Caramel meletakan kembali novel tersebut, setelah melihat sinopsis yang dibacanya sedikit menyentil hari. Caramel berjalan menuju meja kasir, untuk membayar novelnya.

"Harganya 99.000 ya, kak." Gadis itu membuka tas mencari dompet pink miliknya.

Jantung Caramel mulai berdebar saat tidak menemukan dompetnya di dalam tas, matanya sesekali melirik gelisah pada penjaga kasir itu yang menunggunya. Entah kemana dompet pink nya itu, padahal tadi Caramel menyimpannya di dalam tas setelah membayar ojek online yang di tumpangi nya.

"Maaf kak, say---" belum selesai Caramel menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara menginterupsinya dengan tangan yang meletakkan sebuah komik.

"Sekalian sama komik ini ya, mbak." Caramel menoleh dan netra nya mendapati lelaki jangkung berjaket kulit hitam dengan masih menggunakan seragam sekolahnya yang sama dengan Caramel.

"Totalnya jadi 175. 000." Lelaki itu memberikan uangnya, kemudian mengambil komiknya lalu meninggalkan Caramel begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Melihat lelaki itu yang meninggalkannya, Caramel buru-buru mengambil novelnya dan keluar dari toko buku tersebut mengejar lelaki tersebut.

"Alaska!" panggil Caramel setelah melihat lelaki itu yang hendak menaiki motornya.

Caramel berjalan menghampiri Alaska. "Makasih, aku gak tau kalo gak ada kamu aku harus gimana. Dompet ku tiba-tiba aja ilang gak tau dimana."

"Sama-sama," balas Alaska singkat.

"Besok aku bakal ganti uangnya."

"Gak usah, gue gak bakal jatuh miskin cuma buat bayarin novel lo doang." Caramel tersenyum kecil mendengar perkataan Alaska.

"Iya kamu kan banyak uang."

"Udah, kan? Gue mau cabut." Lelaki itu menaiki motornya dan memakai helm, memundurkan motornya dari tempat parkir yang tak luput dari perhatian Caramel.

"Alaska." Panggil Caramel menghentikan niat Alaska yang hendak memutar kunci motor.

"Apalagi?"

AKSARA RASA: (GONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang